
RI News Portal. Sumedang, 28 Juli 2025 — Sebanyak 1.110 lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXXII resmi dilantik sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam sebuah prosesi kenegaraan yang digelar di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Pelantikan ini menandai tonggak penting dalam proses kaderisasi pemerintahan nasional yang berorientasi pada reformasi birokrasi berbasis meritokrasi, integritas, dan pelayanan publik.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, hadir mewakili Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang berhalangan hadir karena menjalankan agenda diplomatik menjemput Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. Dalam sambutannya, Tito menekankan pentingnya peran lulusan IPDN sebagai agen perubahan di tubuh birokrasi nasional.
“Banyak di antara mereka berasal dari pelosok daerah. Kini mereka akan kembali ke daerahnya sebagai penggerak pembangunan,” ujar Tito di hadapan ribuan hadirin yang terdiri atas lulusan, orang tua, dan sivitas akademika.

IPDN merupakan lembaga pendidikan tinggi kedinasan di bawah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), yang selama ini menjadi institusi utama dalam membentuk kader pamong praja melalui pendekatan pendidikan disiplin, akademik, dan praktik lapangan. Lulusan IPDN setiap tahunnya disebar untuk memperkuat tata kelola pemerintahan dari tingkat pusat hingga desa.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, dalam pernyataannya menegaskan bahwa pelantikan ini bukan hanya seremoni, tetapi bagian integral dari sistem regenerasi birokrasi.
“Mereka adalah garda baru birokrasi Indonesia. Ditempa secara disiplin dan akademik, serta siap mengabdi untuk bangsa,” tutur Bima Arya.
Pelantikan berlangsung dalam suasana khidmat namun meriah. Kampus IPDN dipenuhi antusiasme keluarga lulusan yang datang dari berbagai penjuru tanah air. Tenda besar bernuansa biru-putih menghiasi halaman utama kampus, sementara para lulusan melaksanakan gladi bersih dan menampilkan unjuk kebolehan sebelum prosesi resmi dimulai.
Baca juga : Penegakan Hukum Cepat dan Efisien: Polres Wonogiri Ungkap Kasus Pencurian dengan Pemberatan di Hotel Arjuna
Dalam perspektif akademik dan kebijakan publik, pelantikan ini mencerminkan keberlanjutan upaya institusionalisasi profesionalisme birokrasi. Keberadaan lulusan IPDN sebagai ASN diharapkan tidak hanya menjadi pelengkap struktur administrasi negara, tetapi juga sebagai katalisator perubahan dalam pelayanan publik yang lebih responsif, efisien, dan inklusif.
Dosen Administrasi Publik Universitas Padjadjaran, Dr. Susiantini, menilai bahwa pelantikan massal ini merupakan langkah strategis dalam upaya pemerataan kualitas birokrasi di seluruh wilayah Indonesia.
“Kaderisasi berbasis pendidikan kedinasan seperti IPDN tetap relevan dalam konteks negara berkembang yang memerlukan aparatur berdaya saing dan berwawasan kebangsaan,” ujarnya dalam wawancara terpisah.
Dengan pelantikan ini, IPDN sekali lagi menegaskan posisinya sebagai institusi pembentuk pamong muda yang tidak hanya andal secara teknokratis, tetapi juga memiliki komitmen moral terhadap integritas dan pengabdian kepada rakyat. Para lulusan diharapkan menjadi wajah baru birokrasi Indonesia—lebih melayani, transparan, dan adaptif terhadap dinamika sosial-politik di era digital dan demokrasi partisipatif.
Pewarta : Galih Prayudi
