
RI News Portal. Wonogiri, 18 September 2025 – Di tengah dinamika ekonomi pedesaan yang semakin menantang, Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, berhasil mencatatkan prestasi awal melalui uji coba pertanian hortikultura. Dengan menanam 840 batang semangka dan 3.000 batang cabai merah di lahan seluas satu hektare, inisiatif ini diproyeksikan mendatangkan pendapatan lebih dari puluhan juta rupiah bagi BUMDES pada tahun 2025. Keberhasilan ini tidak hanya menandai langkah inovatif dalam pengembangan usaha desa, tetapi juga berkontribusi pada upaya pengendalian inflasi pangan di tingkat lokal.
Panen raya yang digelar pada Senin, 15 September 2025, di Dusun Tanduran, menjadi momen simbolis bagi Pemerintah Desa (Pemdes) Jatisari. Acara ini disambut antusias oleh warga dan pengurus BUMDES, menandai akhir dari fase uji coba yang dimulai awal tahun. Kepala Desa Teguh Subroto menekankan bahwa ini merupakan percobaan pertama dalam mengelola pertanian sayuran dan buah semangka secara edukatif. “Meskipun hasilnya belum mencapai maksimal seperti yang diharapkan, kami telah memasuki tahap panen raya untuk semangka dan cabai merah,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa pilihan sektor pertanian sayur dan buah-buahan didasari potensi alam Desa Jatisari yang subur, yang sebelumnya telah menjadi target utama program pengembangan BUMDES.

Pendekatan ini mencerminkan strategi berkelanjutan dalam mengintegrasikan usaha desa dengan kebutuhan pasar lokal. Semangka hasil panen BUMDES saat ini masih difokuskan pada pembeli di sekitar desa, dengan sebagian dipasok ke Sekolah Pendidikan Pertanian dan Gizi (SPPG) untuk mendukung program Makanan Bergizi (MBG) di dapur desa. Sementara itu, cabai merah memenuhi kebutuhan rumah tangga di desa dan kecamatan sekitar. Menariknya, mayoritas hasil panen ini telah laku terjual bahkan sebelum hari panen raya tiba, menunjukkan permintaan yang kuat dan potensi skalabilitas usaha.
David, salah seorang pengelola BUMDES Desa Jatisari, menyampaikan rasa syukurnya atas hasil jerih payah tim. “Kami sangat bersyukur bisa memanen semangka dan sayuran ini bersama teman-teman. Semangka merupakan komoditas unggulan di Wonogiri dengan nilai jual tinggi dan peluang pasar yang menjanjikan,” katanya. Meski luas panen di Jatisari masih terbatas dibandingkan dengan daerah penghasil semangka lain, David menegaskan komitmen untuk terus mengembangkan budidaya ini. “Kami akan tekun berbudidaya pertanian sayuran dan buah semangka demi pengembangan usaha BUMDES yang berkelanjutan. Di samping usaha lain, kami selalu mencari terobosan untuk menjadi pemasok atau supplier utama dari BUMDES yang kami kelola,” tambahnya. Pernyataan ini menggarisbawahi visi jangka panjang BUMDES dalam membangun rantai pasok mandiri, yang potensial mengurangi ketergantungan pada pasokan eksternal dan meningkatkan ketahanan ekonomi desa.
Baca juga : Polres Wonogiri Perkuat Kamtibmas melalui Sambang Satkamling di Giripurwo
Dalam konteks lebih luas, inisiatif ini selaras dengan isu nasional pengendalian inflasi. Agus Winanto, pendamping desa, memanfaatkan momentum panen untuk mendorong partisipasi warga lebih luas dalam menanam cabai. Ia menyoroti bahwa inflasi sering kali bersumber dari sektor pangan, khususnya hortikultura seperti cabai, yang harganya melonjak menjelang hari raya atau musim paceklik. “Gerakan tanam cabai bukan hanya kegiatan pertanian biasa, melainkan langkah strategis untuk mengendalikan harga dari sisi produksi lokal,” jelas Agus. Ia menambahkan, “Pada akhirnya, perlu dipahami bersama bahwa cabai bukan sekadar komoditas dapur, tetapi menjadi simbol kestabilan pangan dan ekonomi rumah tangga.”
Keberhasilan uji coba BUMDES Jatisari ini menawarkan model replikasi bagi desa-desa lain di Wonogiri, di mana pertanian hortikultura dapat menjadi pilar pengembangan ekonomi berbasis komunitas. Dengan pendapatan puluhan juta rupiah yang masuk ke kantong BUMDES, proyek ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan lokal tetapi juga memperkuat peran desa dalam menjaga stabilitas harga pangan nasional. Pemdes Jatisari berencana memperluas lahan dan varietas tanaman pada tahun mendatang, sambil terus berkolaborasi dengan pendamping desa untuk optimalisasi hasil.
Pewarta : Nandar Suyadi

Prestasi yang luar biasa …