
RI News Portal. Semarang 04 Juni 2025 – Upaya percepatan program zero waste di Kota Semarang menunjukkan pergeseran paradigma pengelolaan sampah yang melibatkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan legislatif. Artikel ini menganalisis kontribusi anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Dini Inayati, dalam memelopori program zero waste di Kelurahan Sendangmulyo sebagai bagian dari implementasi kebijakan lingkungan berbasis komunitas. Pendekatan edukatif dan pemberdayaan ekonomi melalui pemanfaatan maggot dan bank sampah menjadi instrumen strategis dalam mewujudkan tata kelola sampah berkelanjutan di tingkat mikro.
Sebagai wujud komitmen dalam mendukung kebijakan lingkungan Pemerintah Kota Semarang, Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Dini Inayati, memelopori pelaksanaan program zero waste di wilayah Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang. Inisiatif ini selaras dengan gerakan “Semarang Bersih” yang dicanangkan oleh Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, sebagai upaya strategis mengatasi persoalan sampah perkotaan yang akut.
Dini Inayati menyatakan keyakinannya bahwa zero waste adalah pendekatan paling relevan untuk mengatasi permasalahan sampah di tingkat akar rumput. “Kunci perubahan ada pada edukasi dan partisipasi aktif masyarakat di tingkat RT dan RW. Karena itu, kita mulai dari RW 21 yang selama ini menghadapi persoalan serius soal TPS dan pencemaran udara,” ujarnya, Rabu (4/6/2025).

RW 21 yang memiliki 13 RT dijadikan pilot project. Di wilayah ini, permasalahan sampah telah berlangsung selama lebih dari satu dekade. TPS yang tidak dikelola optimal, serta keterlambatan pengangkutan sampah, memicu pencemaran udara dan menurunkan kualitas lingkungan hidup warga. Dini bertekad mengubah pola pikir masyarakat dari sekadar membuang sampah menjadi mengelola sampah sebagai sumber daya ekonomi.
Dalam kerangka edukasi transformatif, Dini pada Selasa (3/6/2025) memfasilitasi kunjungan 20 warga RW 21 ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang untuk melihat praktik pengelolaan sampah organik berbasis budidaya maggot (larva Black Soldier Fly). Inovasi ini tidak hanya ramah lingkungan, melainkan juga memiliki nilai tambah ekonomi. Maggot yang dihasilkan mampu menjadi sumber protein alternatif untuk pakan ternak, sekaligus mengurangi volume sampah organik secara drastis.
Selanjutnya, warga juga diajak mengunjungi Bank Sampah Sumber Rezeki di RW 5 Kelurahan Gisikdrono, yang telah berhasil melakukan pengelolaan sampah melalui metode pemilahan, daur ulang, dan produksi pupuk organik. “Metode ini terbukti efektif dan memberdayakan. Sampah yang dulunya jadi beban, kini menjadi sumber penghasilan,” terang Dini.
Baca juga : UNS Teguhkan Komitmen Pelestarian Budaya Jawa melalui Jawametrik dan Javanese Cultural Awards 2025
Dari perspektif kebijakan publik dan tata kelola lingkungan, langkah Dini Inayati mencerminkan pendekatan bottom-up dalam pelaksanaan kebijakan daerah. Ia tidak hanya mendorong peraturan dari atas, tetapi membangun pemahaman dan kapasitas warga secara langsung di lapangan. Hal ini selaras dengan prinsip community-based waste management (CBWM) yang banyak direkomendasikan dalam studi lingkungan hidup.
Dalam jangka panjang, jika program ini berhasil diterapkan di RW 21, maka akan direplikasi ke 32 RW lain yang memiliki karakteristik dan permasalahan serupa. Dengan demikian, efisiensi anggaran pengelolaan sampah dapat dicapai melalui pengurangan volume sampah organik yang harus diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Prakarsa Dini Inayati tidak sekadar program sosial, melainkan strategi integratif yang menggabungkan edukasi warga, inovasi teknologi ramah lingkungan, dan insentif ekonomi dalam upaya mewujudkan kota berkelanjutan. Sebagai model kebijakan, langkah ini berpotensi menjadi rujukan nasional dalam pengembangan sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Pewarta : Miftakul Ma’na

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal