
RI News Portal. Lampung Utara, 4 September 2025 – Dalam upaya memperkuat kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kehutanan Provinsi Lampung menggelar kegiatan kemitraan di SD Negeri 2 Cempaka, Kecamatan Sungkai Jaya, Kabupaten Lampung Utara. Acara yang berlangsung pada Rabu, 3 September 2025, ini menjadi contoh nyata kolaborasi antara institusi pemerintah dan sekolah dasar untuk mempromosikan pelestarian alam, dengan penekanan pada penanaman pohon sebagai strategi adaptasi terhadap perubahan iklim.
Kegiatan ini diprakarsai langsung oleh Kepala Sekolah SD Negeri 2 Cempaka, Ibu Ema Suryana, yang melihatnya sebagai langkah proaktif untuk menanamkan nilai-nilai keberlanjutan sejak dini. Berbeda dari program lingkungan konvensional yang sering kali bersifat seremonial, inisiatif ini mengintegrasikan elemen pendidikan akademis dengan aksi langsung, mengajak siswa dan guru memahami hubungan antara aktivitas manusia dan ekosistem. “Kami ingin menciptakan model kemitraan yang tidak hanya menanam pohon, tapi juga membangun pemahaman ilmiah tentang bagaimana vegetasi dapat mengurangi risiko bencana alam seperti banjir dan polusi udara,” ujar Ibu Ema dalam sambutannya.

Dipimpin oleh Ketua UPTD Kehutanan Provinsi Lampung, Bapak Ali Sodikin, acara berlangsung di halaman sekolah dengan partisipasi aktif dari para guru, siswa SD Negeri 2 Cempaka, serta tim UPTD. Rangkaian kegiatan dimulai dengan sesi sosialisasi yang mendalam, menyoroti peran pohon dalam siklus hidrologi dan kualitas udara. Bapak Ali Sodikin, dalam pidato pembukaannya di hadapan dewan guru dan siswa, menekankan urgensi aksi ini. “Menanam pohon bukan sekadar rutinitas, melainkan investasi jangka panjang untuk mencegah banjir melalui penyerapan air hujan dan menjaga udara tetap bersih dari emisi karbon, demi kesejahteraan generasi mendatang,” katanya, merujuk pada prinsip-prinsip ekologi dasar yang sering dibahas dalam studi lingkungan akademis.
Pendekatan akademis dalam berita ini menyoroti konteks lebih luas: Lampung Utara, sebagai wilayah dengan lahan pertanian dan hutan yang rentan terhadap deforestasi, membutuhkan intervensi seperti ini untuk mendukung target nasional dalam pengurangan emisi gas rumah kaca. Berbeda dari liputan media online umum yang fokus pada aspek visual acara, EcoInsight News menekankan implikasi jangka panjang, seperti bagaimana kegiatan ini dapat menjadi blueprint untuk integrasi kurikulum lingkungan di sekolah-sekolah pedesaan, sesuai dengan rekomendasi dari studi pendidikan berkelanjutan di Asia Tenggara.
Baca juga : Tim Basarnas Berjuang Evakuasi Korban Jatuhnya Helikopter di Pegunungan Mantewe
Ibu Ema Suryana menambahkan harapannya agar inisiatif ini menyebar luas. “Kegiatan semacam ini seharusnya diikuti oleh sekolah-sekolah lain di Kecamatan Sungkai Jaya dan instansi terkait, sehingga manfaatnya terasa bagi generasi mendatang dalam menjaga lingkungan tetap sehat,” pungkasnya. Pernyataan ini mencerminkan visi inklusif, di mana pendidikan lingkungan tidak terbatas pada satu institusi, melainkan menjadi gerakan komunal.
Acara berlanjut dengan pembagian dan penanaman bibit buah-buahan, termasuk mangga, kelengkeng, alpukat, dan varietas lainnya. Proses ini tidak hanya simbolis, tapi juga edukatif, di mana siswa diajarkan teknik penanaman dasar dan manfaat ekologis dari tanaman buah dalam meningkatkan biodiversitas lokal. Di akhir kegiatan, peserta—termasuk siswa, guru, dan rombongan UPTD—berfoto bersama, memperkuat ikatan silaturahmi sebagai fondasi kolaborasi berkelanjutan.
Kemitraan ini menandai langkah maju dalam pendidikan lingkungan di Lampung Utara, di mana aksi lokal dapat berkontribusi pada agenda global seperti Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB, khususnya tujuan ke-13 tentang aksi iklim dan ke-15 tentang kehidupan di darat. EcoInsight News akan terus memantau perkembangan inisiatif serupa, mendorong pembaca untuk terlibat dalam upaya pelestarian alam demi masa depan yang lebih hijau.
Pewarta : Yosep Sukardi
