
RI News Portal. Tangerang, 14 Oktober 2025 – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang, Banten, menggandeng Forum Kelompok Wanita Tani (KWT) menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM). Inisiatif ini menawarkan sayuran organik hasil panen lokal serta kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, bertujuan memperluas pasar bagi 119 KWT di wilayah tersebut.
Kepala DKP Kota Tangerang, Muhdorun, menjelaskan bahwa kolaborasi ini dirancang untuk menciptakan jalur pemasaran baru bagi produk-produk KWT. “Hasil panen KWT memiliki kualitas unggul, dan melalui GPM, kami ingin memastikan masyarakat dapat mengakses pangan sehat dengan harga kompetitif,” ujarnya di Tangerang, Selasa.
Sayuran yang ditawarkan, seperti caisim, pakcoy, kangkung, dan cabai, diproduksi secara organik tanpa bahan kimia. Selain itu, GPM juga menyediakan produk olahan seperti bubuk jahe dan bandeng, serta kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, dan gula pasir. “Kami berupaya menjaga kualitas dan keterjangkauan, sehingga masyarakat mendapatkan manfaat maksimal,” tambah Muhdorun.

Wakil Ketua Forum KWT Kota Tangerang, Tuminah, menyebutkan bahwa produk yang dijual merupakan hasil kolaborasi berbagai KWT di wilayah tersebut. Harga sayuran dan produk olahan dibanderol mulai dari Rp5.000 hingga Rp35.000. “Kami berharap masyarakat semakin mengenal dan mendukung produk lokal berkualitas tinggi ini,” katanya.
Antusiasme warga terhadap GPM terlihat dari pengakuan Suharno, warga Kelurahan Gembor. Ia mengaku terbantu dengan harga yang lebih murah dibandingkan pasaran. “Saya membeli beras lima kilogram seharga Rp58.000 dan gula pasir Rp17.500. Harapannya, GPM bisa lebih sering digelar dan menjangkau lebih banyak kelurahan agar lebih mudah diakses,” ujarnya.
Baca juga : Workshop Strategis Penataan Pertambangan Sambas: Menuju Ekonomi Hijau di Tengah Ancaman PETI
GPM tidak hanya menjadi solusi pangan terjangkau, tetapi juga memperkuat peran KWT sebagai pilar ekonomi lokal. Dengan pendekatan ini, DKP dan KWT berupaya menciptakan ekosistem pangan yang berkelanjutan, mendukung petani lokal, dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk berkualitas.
Pewarta : Syahrudin Bhalak
