
RI News Portal. Trenggalek 27 Juni 2025 — Bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 Hijriah, masyarakat Kelurahan Gandusari, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menyelenggarakan kegiatan pawai atau “Gebyar 1 Muharam” pada Jumat, 27 Juni 2025. Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat dan organisasi lokal, mulai dari sekolah dasar, madrasah tsanawiyah (MTs), hingga jamaah Yasinan setempat.
Prosesi pemberangkatan peserta dilaksanakan tepat pukul 07.45 WIB dengan titik awal di Dusun Nglancor, Gandusari. Rute pawai menempuh wilayah sekitar Dusun Karanganyar dan sekitarnya, diikuti oleh kurang lebih 30 unit kendaraan, termasuk armada sepur kelinci, kendaraan roda dua, serta kendaraan roda empat.
Menurut panitia penyelenggara, tujuan utama kegiatan ini adalah memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 H sekaligus menjadi sarana muhasabah (evaluasi) dan introspeksi diri masyarakat agar semakin meningkatkan kualitas keagamaan serta akhlak di tahun yang baru.

Kehadiran para peserta yang terdiri dari siswa-siswi SD Negeri Gandusari, MTs setempat, jamaah Yasinan, serta masyarakat umum, menambah semarak kegiatan yang berlangsung meriah meskipun sempat diguyur hujan ringan. Alunan lagu-lagu Islami turut mengiringi pelepasan peserta pawai, menciptakan nuansa religius yang kental.
Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, dalam wawancara bersama Awq Media, mengungkapkan rasa bahagianya atas terselenggaranya acara ini. Ia menyebut bahwa gebyar 1 Muharam memberi ruang bagi masyarakat untuk terhibur, sekaligus memaknai semangat pergantian tahun baru Islam sebagai momentum memperbaiki diri.
Baca juga : Quartararo Tercepat di Sesi Latihan MotoGP Belanda 2025, Marquez Alami Kecelakaan di Assen
“Dengan kegiatan Gebyar 1 Muharam ini, masyarakat merasa terhibur sekaligus termotivasi agar di tahun baru dapat memperbaiki akhlak dan perbuatan,” ujarnya.
Tradisi peringatan tahun baru Hijriah di Gandusari ini diharapkan dapat terus dilestarikan setiap tahun sebagai wujud syiar Islam, serta sarana mempererat tali silaturahmi antarwarga. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ruang refleksi kolektif agar masyarakat tidak hanya merayakan secara seremonial, tetapi juga mampu menumbuhkan semangat beragama yang lebih baik ke depannya.
Pewarta : Sugeng Rudianto
