
RI News Portal. Wonogiri, Agustus 2025 – Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri, menggelar pesta rakyat bertajuk Festival Kampung Rempah untuk memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-80. Acara yang berlangsung meriah di pendapa Kecamatan Karangtengah ini dihadiri oleh Bupati Wonogiri Setyo Sukarno, Camat Karangtengah Lilik Hendratno, anggota DPRD dari Fraksi PDIP Supriyanto dan Gimanto, serta kepala desa beserta perangkat desa se-Kecamatan Karangtengah. Masyarakat setempat turut memadati halaman kecamatan dan sepanjang jalan, menciptakan suasana semarak.
Dalam sambutannya, Bupati Setyo Sukarno mengapresiasi inisiatif warga Purwoharjo dalam melestarikan seni tari tayub, sebuah warisan budaya yang nyaris terlupakan. “Seni tayub yang telah dikemas secara halus ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga dapat dinikmati dan dipelajari oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa festival ini menjadi bukti komitmen masyarakat Purwoharjo dalam menjaga identitas budaya di tengah modernisasi.

Wahyu, salah satu perangkat Desa Purwoharjo, menjelaskan bahwa festival ini merupakan tradisi tahunan yang menggabungkan semangat perjuangan kemerdekaan dengan pelestarian budaya lokal. “Setiap peringatan HUT RI, kami mengadakan kegiatan serupa grebeg dan festival se-desa, di samping acara tingkat kecamatan. Ini mencerminkan kekompakan dan kepedulian masyarakat terhadap nilai-nilai sejarah dan budaya,” ungkapnya kepada RI News Portal.
Festival Kampung Rempah sendiri mengangkat kekayaan lokal Kecamatan Karangtengah sebagai penghasil empon-empon (tanaman rempah) terbaik di Kabupaten Wonogiri. Wahyu menambahkan, “Festival ini dirancang untuk memamerkan potensi rempah-rempah sekaligus memperkuat solidaritas sosial melalui berbagai unjuk seni atau tampilan kesenian dari PAUD, TK sampai masarakat umum, yang diadakan setiap tahun bertepatan dengan HUT RI.”
Puncak acara festival pada 18 Agustus 2025 menampilkan 130 penari tayub yang memukau penonton dengan gerakan yang telah dimodifikasi agar lebih inklusif dan sesuai dengan nilai-nilai kekinian. Rangkaian kegiatan dimulai sejak 16 Agustus dengan khataman, dilanjutkan tirakatan pada malam 17 Agustus, upacara pengibaran bendera Merah Putih, dan hiburan campursari serta kesenian lokal pada 18 Agustus.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang perayaan kemerdekaan, tetapi juga wujud nyata dari semangat gotong royong dan kebanggaan akan identitas lokal. Dengan mengusung tema rempah-rempah, Festival Kampung Rempah Karang Tengah berhasil menggabungkan pelestarian budaya, promosi potensi daerah, dan semangat nasionalisme dalam satu perhelatan yang bermakna.
Pewarta : Nandar Suyadi
