
RI News Portal. London — Liverpool harus mengakui keunggulan Crystal Palace dalam laga FA Community Shield di Wembley setelah kalah 3–2 melalui adu penalti, menyusul hasil imbang 2–2 di waktu normal. Meski mendominasi permainan, The Reds gagal mempertahankan keunggulan dua kali dan menunjukkan kelemahan struktural di lini belakang yang menjadi perhatian serius pelatih Arne Slot.
Dengan penguasaan bola mencapai 62% dan jumlah peluang yang lebih banyak dibanding musim lalu, Liverpool tampil agresif dan progresif. Hugo Ekitike dan Jeremie Frimpong mencetak gol perdana mereka untuk klub, menandai potensi baru dalam skema ofensif Slot. Namun, efektivitas serangan tidak diimbangi dengan penyelesaian akhir yang klinis. Lima peluang jelas, termasuk satu dari Mohamed Salah, gagal dikonversi menjadi gol.
“Kami menciptakan lebih banyak peluang dibanding musim lalu, tapi harus lebih klinis di lini depan,” ujar Slot dalam pernyataan resmi klub.

Slot mengakui bahwa dua gol yang bersarang ke gawang Liverpool berasal dari hanya empat peluang yang dimiliki Palace. Hal ini menunjukkan efisiensi lawan sekaligus kerentanan pertahanan Liverpool yang sebelumnya dikenal solid.
“Musim lalu kami solid, kini perlu perbaikan,” kata Slot, menyoroti kebobolan sembilan gol dalam empat laga pramusim sebagai indikator masalah struktural.
Ketidakseimbangan antara intensitas serangan dan disiplin pertahanan menjadi tema utama evaluasi Slot. Meskipun Liverpool dua kali unggul, mereka gagal mempertahankan keunggulan hingga menit akhir.
Hugo Ekitike, yang baru bergabung dua minggu lalu, tampil impresif dengan gol debutnya. Slot memuji kontribusi penyerang muda asal Prancis itu sebagai dorongan kepercayaan diri yang penting.
“Gol penting untuk kepercayaan dirinya,” ucap Slot.
Sementara itu, Jeremie Frimpong juga menunjukkan adaptasi cepat dalam sistem permainan Liverpool, meski belum cukup untuk mengamankan kemenangan.
Slot mengungkapkan bahwa tidak ada instruksi khusus jelang adu penalti, dan menyerahkan eksekusi kepada kesiapan mental pemain. Sayangnya, eksekusi yang kurang sempurna membuat Liverpool gagal mengangkat trofi pembuka musim.
“Pemain sudah tahu tugasnya, sayang eksekusi kurang sempurna,” ujarnya.
Baca juga : Allano Bersinar, Maxwell Tajam: Persija Tunjukkan Taring di Pekan Perdana
Kekalahan ini menjadi pelajaran penting bagi Liverpool yang akan menghadapi Bournemouth di pekan pertama Premier League. Slot menegaskan bahwa Community Shield bukanlah indikator akhir musim, melainkan momentum evaluatif.
“Kami punya dua minggu untuk perbaiki kelemahan,” tegasnya. “Community Shield bukan akhir segalanya.”
Dengan fokus pada perbaikan pertahanan dan efisiensi serangan, Liverpool tetap optimis mempertahankan gelar juara musim ini. Crystal Palace, di sisi lain, kembali membuktikan diri sebagai lawan tangguh yang konsisten sejak musim lalu.
“Mereka tim solid yang sulit dikalahkan,” tutup Slot.
Pewarta : Setiawan S.Th
