RI News Portal. Medan, 1 Desember 2025 – Konsulat Jenderal Malaysia di Medan mengonfirmasi bahwa hingga Senin siang ini, empat warga negara Malaysia masih berstatus hilang kontak setelah serangkaian bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatra sepekan terakhir.
Satu di antaranya, Asrul Nizam Apridwson, 30 tahun, menjadi korban tanah longsor yang terjadi di jalur Padang Panjang–Bukittinggi, Sumatra Barat, pada Rabu (26/11) malam. Kendaraan travel yang dinaikinya bersama tujuh warga Indonesia tertimbun material longsor setebal lebih dari tiga meter di daerah Malalak, Kabupaten Agam.
Dari delapan penumpang, hanya empat orang yang berhasil diselamatkan dalam kondisi selamat oleh tim SAR gabungan pada Kamis pagi. Asrul Nizam bersama tiga warga Indonesia lainnya hingga kini belum ditemukan. “Pencarian terus dilakukan meskipun terkendala cuaca ekstrem dan potensi longsor susulan,” ujar perwakilan Konjen Malaysia di Medan kepada wartawan, Senin.

Orang tua Asrul Nizam telah tiba di Padang sejak Sabtu malam dan mendapat pendampingan penuh dari staf konsulat selama berada di lokasi bencana.
Selain kasus Asrul, Konjen Malaysia juga baru menerima laporan resmi mengenai tiga wisatawan lansia Malaysia yang kehilangan kontak sejak Kamis (27/11) lalu. Ketiganya adalah Lai Koh Keong (64), Azmi Shafiee (63), dan Masitah Ja’far (64).
Menurut data pemesanan tiket dan check-in hotel yang diakses konsulat, rombongan tersebut berencana mengunjungi Danau Toba melalui rute Aceh–Sumatra Utara, namun sinyal telepon seluler mereka terakhir terdeteksi di wilayah Sidikalang, Dairi, sebelum jaringan telekomunikasi di sebagian besar wilayah tersebut lumpuh akibat banjir bandang dan longsor.
“Kami sedang berkoordinasi intensif dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas, serta pemerintah daerah di Aceh dan Sumatra Utara untuk memastikan keberadaan ketiga warga kami,” ungkap pernyataan resmi Konjen.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi apakah ketiga wisatawan tersebut berada di zona merah bencana atau hanya terdampak pemutusan komunikasi dan akses jalan raya.
Sejak pertengahan November 2025, Sumatra bagian barat dan utara dilanda hujan ekstrem yang memicu puluhan titik longsor, banjir lahar dingin dari Gunung Marapi, serta banjir bandang di Aceh dan Sumatra Utara. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat curah hujan di atas 150 mm/hari terjadi selama enam hari berturut-turut, rekor tertinggi dalam satu dekade terakhir.

Konjen Malaysia di Medan mengimbau seluruh warga Malaysia yang sedang atau akan berkunjung ke Pulau Sumatra untuk:
- Selalu memantau peringatan dini cuaca dari BMKG dan otoritas setempat
- Menghindari perjalanan darat lintas provinsi di jalur rawan longsor hingga situasi benar-benar dinyatakan aman
- Segera melapor ke konsulat jika berada di wilayah terdampak
Layanan darurat 24 jam dapat dihubungi melalui nomor +62-823-6164-6046 atau melalui surel mwmedan@kln.gov.my.
Pencarian terhadap keempat warga Malaysia tersebut masih berlangsung dan menjadi prioritas kerja sama diplomatik Malaysia–Indonesia di tengah musibah kemanusiaan yang terus berkembang di Pulau Sumatra.
Pewarta : Adi Tanjoeng

