
RI News Portal. Wonogiri, 10 Juni 2025 — Pemerintah Kabupaten Wonogiri melaporkan bahwa tidak tercapainya realisasi penyerapan anggaran program dan kegiatan hingga 100 persen pada Tahun Anggaran 2024 bukan disebabkan oleh kegagalan pelaksanaan, melainkan merupakan bagian dari kebijakan efisiensi anggaran. Langkah efisiensi ini dilakukan baik dari aspek nilai, volume, maupun jenis belanja, dengan tetap menjaga pencapaian target program yang telah direncanakan.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, dalam forum rapat paripurna DPRD Kabupaten Wonogiri, Selasa (10/6/2025). Forum tersebut merupakan bagian dari rangkaian pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024, yang diselenggarakan di Ruang Graha Paripurna Gedung DPRD Wonogiri.
Rapat paripurna dipimpin oleh Ketua DPRD Sriyono, didampingi para Wakil Ketua serta Sekretaris DPRD. Hadir 39 dari 50 anggota DPRD, mewakili berbagai fraksi politik. Dalam pembukaan sidang, Ketua DPRD juga menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Wonogiri atas diraihnya opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sebagai bentuk pengakuan atas transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.

Dalam penjelasannya, Bupati menekankan bahwa efisiensi dilakukan tanpa mengorbankan capaian kinerja program. Salah satu program yang mengalami deviasi dari target adalah program penunjang urusan pemerintahan daerah, khususnya terkait pelaksanaan fungsi DPRD, akibat perubahan indeks perjalanan dinas yang diatur oleh regulasi pusat. Kebijakan ini menunjukkan adanya kepatuhan terhadap aturan yang lebih tinggi sekaligus menunjukkan fleksibilitas perencanaan anggaran dalam menghadapi dinamika kebijakan nasional.
Hal ini menjadi contoh praktik fiscal discipline, yang semakin penting dalam konteks desentralisasi fiskal. Kabupaten Wonogiri tampaknya mengedepankan prinsip value for money, yaitu memastikan setiap rupiah yang dibelanjakan menghasilkan manfaat publik yang optimal.
Sementara itu, anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) tercatat tidak terserap secara signifikan. Menurut Bupati, hal ini dikarenakan sebagian kebutuhan mendesak, seperti kekeringan, telah dialokasikan melalui anggaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Dengan kata lain, BTT hanya digunakan dalam kondisi yang benar-benar tidak terduga dan tidak tumpang tindih dengan alokasi anggaran reguler, sejalan dengan prinsip kehati-hatian fiskal.
Selain isu anggaran, Bupati juga menyampaikan arah kebijakan strategis dalam peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat. Pemerintah Kabupaten Wonogiri terus mendorong penguatan ekonomi kerakyatan melalui dukungan terhadap produksi dan distribusi produk lokal, serta peningkatan daya saing masyarakat melalui pelatihan keterampilan dan dukungan kewirausahaan.
Sektor-sektor seperti pariwisata, pertanian, dan retribusi daerah disebut sebagai prioritas dalam strategi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Realisasi belanja modal diarahkan agar tidak hanya berdampak pada infrastruktur fisik, tetapi juga mampu memicu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Secara akademis, pendekatan efisiensi anggaran yang diambil oleh Pemkab Wonogiri dapat dinilai sebagai bentuk perencanaan fiskal adaptif. Dalam kerangka tata kelola keuangan publik, upaya seperti ini mencerminkan prinsip good governance, khususnya dalam aspek akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi.
Namun demikian, efektivitas kebijakan efisiensi tetap perlu dikaji secara berkala melalui indikator kinerja program dan kepuasan publik. Selain itu, rendahnya serapan BTT patut dicermati lebih lanjut, agar tidak menimbulkan risiko under-response terhadap krisis yang potensial.
Realisasi anggaran yang tidak mencapai 100 persen bukan semata-mata indikator negatif. Dalam kasus Kabupaten Wonogiri, hal ini dapat dibaca sebagai keberhasilan pengelolaan fiskal yang adaptif dan bertanggung jawab. Dengan tetap menjaga pencapaian program dan memperkuat fondasi ekonomi lokal, Pemerintah Kabupaten Wonogiri menunjukkan komitmen terhadap tata kelola yang berorientasi pada hasil dan kepentingan masyarakat luas.
Pewarta : Nandar Suyadi

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
#teman, #all, #wartawan, #berita