
RI News Portal. Pontianak, 14 Oktober 2025 – Kabar Grup Indonesia (KGI) mengumumkan penyelenggaraan Borneo Intra-Regional Dialogue 2025, sebuah inisiatif penting untuk mendorong kerja sama ekonomi di Pulau Borneo yang melibatkan Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Bertempat di Pontianak, Kalimantan Barat, forum ini bertujuan menjadikan kota tersebut sebagai pusat strategis untuk dialog dan kolaborasi lintas wilayah, mempertemukan pemangku kepentingan dari pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan media guna menggali potensi ekonomi besar di Borneo.
Inisiatif ini diselenggarakan bekerja sama dengan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalimantan Barat, Gradasi Kalbar, dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kalimantan Barat. Forum ini akan menjadi wadah untuk membangun jejaring, menarik investasi, dan memperkuat hubungan sosial-ekonomi antara Kalimantan, Sarawak, dan Brunei Darussalam.
“Dialog ini adalah platform sinergi untuk menghubungkan pemerintah daerah, pelaku usaha, akademisi, dan media dalam mendorong kolaborasi ekonomi yang berkelanjutan di Borneo,” ujar Upi Asmaradhana, CEO Kabar Grup Indonesia, usai bertemu dengan Sekretaris Daerah Kalimantan Barat, Harisson, di Pontianak pada hari Selasa. “Pontianak akan menjadi pusat pertukaran gagasan untuk mendorong pertumbuhan kawasan.”

Asmaradhana menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, media, dan dunia usaha untuk mewujudkan potensi Borneo secara berkelanjutan. Forum ini diharapkan menjadi pemicu peluang investasi dan penguatan hubungan ekonomi, dengan Pontianak sebagai simpul konektivitas regional. Selain di Kalimantan Barat, inisiatif ini juga akan diperluas ke wilayah lain di Indonesia, seperti Jawa dan Sumatra, pada tahun 2026.
KGI juga memperkenalkan Kabar Kalimantan, sebuah platform media di bawah naungannya yang berfokus pada pemberitaan tentang pembangunan dan dinamika sosial-ekonomi di Kalimantan. Media ini bertujuan untuk memperkuat narasi regional dan menyoroti peluang pertumbuhan.
Sekretaris Daerah Kalimantan Barat, Harisson, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif ini, menilai forum tersebut dapat meningkatkan peran provinsi sebagai pusat ekonomi strategis di Borneo. “Kalimantan Barat memiliki potensi besar di sektor industri dan investasi, didukung oleh infrastruktur yang terus berkembang. Namun, pembangunan harus tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan,” katanya.
Baca juga : Gerakan Pangan Murah Tangerang: Kolaborasi DKP dan KWT Hadirkan Sayur Organik Terjangkau
Harisson menyarankan untuk melibatkan pemangku kepentingan utama, seperti perwakilan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), kepala daerah kabupaten/kota, serta pelaku usaha dan investor, agar diskusi menghasilkan langkah-langkah nyata. “Forum ini diharapkan melahirkan gagasan dan kerja sama konkret yang memperkuat posisi Kalimantan Barat sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan kolaborasi lintas wilayah Borneo,” tambahnya.
Borneo Intra-Regional Dialogue 2025 diharapkan menjadi fondasi bagi kerangka kerja sama ekonomi yang kolaboratif, memanfaatkan kekuatan beragam wilayah di Borneo untuk mendorong kemakmuran yang berkelanjutan.
Pewarta : Eka Yuda
