RI News Portal. Wonogiri 5 Desember 2025 – Desa Waru, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri menggelar Pelatihan Kesiapsiagaan Tanggap Bencana Skala Lokal Desa pada Kamis, 4 Desember 2025. Kegiatan ini diselenggarakan atas kerja sama Pemerintah Desa Waru, Koramil 22/Slogohimo, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, dengan melibatkan materi teori dan simulasi penanganan bencana.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Desa Waru, Wisnu Sejati; Komandan Koramil 22/Slogohimo yang diwakili Serda Awaludin; Koordinator Destana (Desa Tangguh Bencana) Desa Waru beserta anggota; serta seluruh ketua RT dan RW se-Desa Waru.
Kepala Desa Waru, Wisnu Sejati, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, baik narasumber, panitia, peserta, maupun pemerintah daerah.
“Pelatihan ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Desa Waru untuk mewujudkan desa tangguh bencana. Kesiapsiagaan, mitigasi, dan respons darurat sangat penting untuk mengurangi risiko bencana. Melalui pelatihan ini, masyarakat diharapkan mampu melindungi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar,” ujar Wisnu.

Sementara itu, Serda Awaludin yang mewakili Komandan Koramil 22/Slogohimo menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Desa Waru, BPBD, dan semua pihak yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.
“Indonesia adalah negara dengan potensi bencana alam yang tinggi, seperti tanah longsor, banjir, angin kencang, dan lain-lain. Penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah, tetapi seluruh elemen masyarakat,” tutur Awaludin.
Ia menambahkan, TNI khususnya Koramil dan Babinsa memiliki peran penting dalam mendukung mitigasi dan penanggulangan bencana di tingkat desa sebagai bagian dari tugas kemanusiaan dan pembinaan teritorial.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap pengetahuan, keterampilan, dan sikap tanggap warga terhadap situasi darurat semakin meningkat, termasuk cara memberikan pertolongan pertama pada korban di lokasi kejadian,” imbuhnya.
Awaludin juga berharap Desa Waru mampu mengenali ancaman bencana di wilayahnya sendiri serta melakukan antisipasi dan evakuasi mandiri secara efektif. “Sinergi dan koordinasi yang baik antara warga, aparat desa, Babinsa, Babinkamtibmas, dan instansi terkait dalam Tim Siaga Bencana Desa harus terus ditingkatkan,” tegasnya.
Senada, pendamping desa dari BPBD Kabupaten Wonogiri, Teguh, menyatakan bahwa desa memiliki peran strategis dalam pengurangan risiko bencana.
“Masyarakat harus mampu mengidentifikasi potensi bencana di lingkungannya serta melakukan langkah-langkah mitigasi secara mandiri dan berkelanjutan,” kata Teguh.
Selama pelatihan, peserta mendapatkan materi tentang pemetaan risiko bencana, penyusunan rencana kontinjensi desa, serta pentingnya pelibatan aktif warga dalam setiap tahap penanggulangan bencana — mulai dari pencegahan, kesiapsiagaan, respons darurat, hingga pemulihan pascabencana.
Dengan adanya pelatihan ini, Desa Waru diharapkan semakin siap dan tangguh dalam menghadapi berbagai potensi bencana alam yang dapat terjadi kapan saja.
Pewarta: Nandar Suyadi

