RI News Portal. Klaten, 4 September 2025 – Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) 002 Gombang di Desa Gombang, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, resmi menjadi dapur pertama yang mengoperasikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah tersebut. Berlokasi strategis di tepi jalan raya Cawas-Pedan, dapur ini melayani 3.058 pelajar dari 35 sekolah, mulai dari tingkat PAUD hingga SMP, di lima desa: Gombang, Mlese, Cawas, Plosowangi, dan Bawak.
Peresmian dapur ini dilakukan pada Kamis (4/9/2025) dengan simbolis pemecahan kendi, menandai pemberangkatan mobil pengangkutan menu MBG ke salah satu sekolah. Acara ini dihadiri oleh pejabat daerah, termasuk Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo dan Komandan Kodim 0723/Klaten Letkol Inf Slamet Hardianto, serta pengurus Yayasan Merah Putih Peduli yang menaungi operasional dapur.
Dapur SPPG 002 Gombang dikelola oleh 47 sukarelawan, termasuk satu penyandang disabilitas, yang sebagian besar merupakan warga sekitar. “Keterlibatan warga lokal ini tidak hanya mendukung operasional dapur, tetapi juga membantu mengurangi angka pengangguran di wilayah kami,” ujar Purwanti, Asisten Lapangan Dapur SPPG 002 Gombang.

Menu MBG yang disalurkan bervariasi dan disesuaikan dengan kebutuhan gizi pelajar. Pengurus dapur tengah berkoordinasi dengan sekolah untuk mendata siswa dengan alergi makanan guna memastikan menu yang aman dan sesuai. Bahan baku makanan diperoleh dari Koperasi Desa Merah Putih Peduli, dengan pengiriman daftar kebutuhan setiap lima hari sekali. “Kami berupaya menjaga kualitas dan variasi menu agar anak-anak mendapatkan gizi optimal,” tambah Purwanti.
Herlambang Wirakusuma, Kepala Dapur SPPG 002 Gombang, menjelaskan bahwa dapur ini awalnya melayani empat desa, namun kini diperluas ke lima desa, termasuk SMPN 2 Cawas dan SMP Muhammadiyah Cawas. “Perluasan ini menunjukkan komitmen kami untuk menjangkau lebih banyak pelajar,” katanya.
Baca juga : Aksi Unjuk Rasa di Semarang Picu Pembatalan Kegiatan dan Reservasi Hotel
Dapur SPPG Gombang merupakan pilot project dari enam dapur yang didirikan Yayasan Merah Putih Peduli. Ketua Yayasan, Roger, menyatakan bahwa dapur ini menjadi model untuk dapur-dapur lain di Klaten. Sementara itu, Dandim Slamet Hardianto menyebutkan bahwa dapur ini adalah yang ke-13 yang beroperasi di Klaten, dengan target 20 dapur aktif hingga akhir bulan ini. “Program MBG adalah inisiatif unggulan Presiden Prabowo untuk memastikan kecukupan gizi anak-anak, dan kami berharap pengelola dapur terus menjaga kualitas,” ujarnya.
Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo menambahkan bahwa kabupaten ini membutuhkan sekitar 70 dapur MBG untuk memenuhi kebutuhan pelajar. “Program ini bukan sekadar memberikan makanan, tetapi juga investasi untuk menciptakan generasi yang lebih cerdas dan kuat,” katanya. Ia juga mendorong sinergi antara dapur MBG dan koperasi desa untuk memperkuat ekonomi lokal melalui penyediaan bahan baku.
Program MBG mendapat sambutan positif dari pelajar dan pihak sekolah. Zaki, siswa kelas IX B SMPN 2 Cawas, menyatakan harapannya agar program ini berjalan berkelanjutan dengan menu yang bervariasi dan bergizi. Sementara itu, Endah, siswa kelas IX A, mengungkapkan kegembiraannya atas kehadiran program ini dan berharap ada menu seperti ayam katsu. Kepala SMPN 2 Cawas, Eko Widodo, yang mengelola sekitar 430 siswa, menyatakan rasa syukurnya karena program ini telah lama dinantikan.
Dapur SPPG Gombang tidak hanya menjadi pusat distribusi makanan bergizi, tetapi juga simbol kolaborasi komunitas dan pemerintah dalam mendukung pendidikan dan kesehatan anak. Dengan pendekatan yang melibatkan warga lokal, sinergi dengan koperasi desa, dan perhatian terhadap kebutuhan khusus pelajar, dapur ini diharapkan menjadi model bagi pengembangan program MBG di wilayah lain. Keberlanjutan program ini akan bergantung pada komitmen semua pihak untuk menjaga kualitas, variasi, dan dampak positif bagi generasi mendatang.
Pewarta : Rendro P

