RI News Portal. Jakarta, 30 November 2025 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta menyatakan bahwa sisa Siklon Tropis Senyar yang kini berstatus Tropical Depression (TD) masih aktif dan berpotensi kembali menguat dalam 24 jam ke depan. Sistem ini menjadi salah satu pemicu utama cuaca ekstrem di wilayah barat dan utara Indonesia hingga Senin pagi, 1 Desember 2025.
Pada pukul 07.00 WIB Sabtu (29/11), pusat TD Ex-Siklon Tropis Senyar tercatat di koordinat 4,4° LU dan 104,5° BT, atau sekitar 380 km barat laut Tarempa, Kepulauan Anambas. Kecepatan angin maksimum saat ini 30 knot (55 km/jam) dengan tekanan udara 1006 hPa. Dalam 6–12 jam ke depan, BMKG memprediksi penguatan menjadi 35 knot (65 km/jam) seiring pergerakan sistem ke arah timur laut menuju Laut China Selatan tengah.
“Dalam 24 jam ke depan, peluang TD ini kembali berkembang menjadi siklon tropis kategori 1 cukup tinggi,” ungkap Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, dalam keterangan resmi yang diterima redaksi Minggu pagi.

Hujan sedang hingga lebat diprakirakan mengguyur:
- Sumatera Barat
- Jambi
- Riau
- Kepulauan Riau
- Kalimantan Barat
Angin kencang berpotensi terjadi di:
- Sumatera Barat
- Riau
- Kepulauan Riau
Sementara itu, tinggi gelombang laut meningkat signifikan:
- 1,25–2,5 meter (moderate sea): perairan Kepulauan Bintan-Lingga, Selat Karimata bagian utara, Laut Natuna, perairan selatan Kepulauan Anambas, serta perairan Kepulauan Natuna-Anambas.
- 2,5–4,0 meter (rough sea): perairan utara Kepulauan Anambas.
Baca juga : Kedatangan 2,5 Ton Bantuan Logistik Polri Perkuat Penanganan Banjir Besar di Aceh
Potensi Interaksi Sistem Ganda
BMKG juga menggarisbawahi keberadaan Siklon Tropis Koto yang saat ini bergerak di Laut China Selatan bagian utara, tidak terlalu jauh dari posisi TD Ex-SenyAR. Interaksi kedua sistem ini berpotensi memicu efek Fujiwhara atau saling tarik-menarik lintasan, yang dapat memperpanjang durasi dampak cuaca buruk di wilayah Indonesia bagian barat laut.
“Interaksi ganda ini meningkatkan kompleksitas prakiraan dan berpotensi memperbesar intensitas hujan serta gelombang tinggi di Laut Natuna dan sekitarnya,” jelas Guswanto.
Imbauan BMKG
BMKG mengimbau masyarakat di wilayah terdampak untuk:
- Meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang akibat kombinasi hujan lebat serta angin kencang.
- Menunda atau menghindari aktivitas pelayaran dan penangkapan ikan di perairan dengan kategori moderate hingga rough sea.
- Memantau terus perkembangan cuaca melalui kanal resmi BMKG serta mengikuti arahan evakuasi atau mitigasi dari pemerintah daerah setempat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan korban jiwa, namun beberapa wilayah di Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat melaporkan genangan dan gangguan listrik akibat hujan deras sejak Jumat malam.
Pewarta: Yudha Purnama

