
RI News Portal. Jakarta, Dunia yang kita tempati sekarang bersifat sementara. Begitu habis jatah usia, setiap manusia akan meninggalkan alam fana menuju akhirat. Rasulullah SAW menggambarkan dunia bagai setetes air dibandingkan seluruh samudra.
Maka, dunia yang kini kita hidup di dalamnya tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan akhirat. Tidaklah layak ia dijadikan sebagai ambisi utama.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan (tidak pernah merasa cukup) selalu ada di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan duniawi melebihi apa-apa yang Allah tetapkan dia.”

Masih dalam hadis yang sama, Rasulullah SAW memandang mulia orang-orang yang menjadikan akhirat sebagai tujuan utama. Menurut beliau, Allah akan menghimpunkan urusan orang yang fokus primernya adalah ukhrawi.
Allah juga menjadikan hatinya selalu merasa cukup. Harta benda duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah dan hina meskipun ia enggan untuk menerimanya.
Baca juga : Cabup Labura 02 dan Cagubsu 01 Menang Telak di TPS Pencoblosan Hendriyanto
Allah Ta’ala berfirman dalam sebuah hadis qudsi, “Wahai anak cucu Adam! Kalian mengutarakan segala ibadah hanya karena ingin ridha-Ku, pasti Aku akan penuhi hatimu dengan kekayaan. Aku juga akan menutup kefakiranmu. Jika tidak demikian, Aku akan penuhi hatimu dengan segala kesibukan. Aku juga tidak akan menutupi kafakiranmu” (HR Ibnu Majah dari Abu Hurairah).
Diriwayatkan dari Al-Mustaurid bin Syaddad, Rasulullah SAW pernah mengibaratkan dunia ini hanyalah setetes udara dibandingkan dengan seluruh udara di bumi ini. Beliau bersabda, “Demi Allah, tidaklah dunia dibandingkan akhirat kecuali seperti seseorang dari kalian mencelupkan jarinya ke laut, maka lihatlah apa yang tersisa di ujung jarinya?”
Berfokus pada akhirat tidak berarti meninggalkan dunia sama sekali dan hidup bagaikan petapa yang enggan bersosial. Islam melarang kerahiban.
Jika orang menanam padi di sawah, maka rumput yang ada di sawah itu pun akan ikut tumbuh. Namun, seseorang yang menanam rumput belum memiliki alur padi yang akan ikut tumbuh di sekelilingnya.
Jadi, seorang Mukmin yang fokus pada akhirat, maka ia akan semaksimal mungkin memanfaatkan hidupnya di dunia ini untuk meningkatkan takwa dan berbuat kebajikan. Seperti yang dipesankan oleh Rasulullah SAW, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR Ahmad).
Boleh kaya, berpangkat dan bergelimang dunia, tapi hati kita tetap mengutamakan mengejar ridha Allah.
Pewarta : Yudha Purnama

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal