RI News Portal. Subulussalam, 27 November 2025 – Hujan dengan intensitas sangat tinggi yang mengguyur Kota Subulussalam sejak beberapa hari terakhir memicu banjir luas di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Lawe Souraya yang berhulu di Kabupaten Aceh Tenggara. Tiga kecamatan terparah, yaitu Sultan Daulat, Rundeng, dan Longkip, bersama hampir seluruh wilayah DAS di kota ini, terendam air setinggi 50 cm hingga lebih dari 2 meter di beberapa titik.
Akibatnya, ratusan hektare sawah tanaman padi yang sedang dalam fase generatif tenggelam total. Petani di Kecamatan Rundeng dan Longkip menyatakan kekhawatiran besar atas potensi gagal panen menjelang musim rendeng tahun ini. “Kalau air tidak surut dalam tiga hari ke depan, hampir pasti puso (gagal panen),” ujar M. Yunus, petani di Desa Jabi-Jabi, Rundeng.
Banjir juga berdampak langsung pada dunia pendidikan. Sebanyak 18 satuan pendidikan, terdiri atas 15 sekolah dasar negeri, satu SD swasta (data terakhir belum masuk), dan tiga sekolah menengah pertama swasta, terendam banjir sehingga tidak dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar tatap muka mulai hari ini, Kamis 27 November 2025.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Subulussalam menerbitkan Surat Edaran Nomor 400.3.5/453/75.102/2025 tertanggal 26 November 2025 yang ditujukan kepada seluruh kepala TK, SD, dan SMP se-Kota Subulussalam. Surat tersebut menginstruksikan penghentian sementara kegiatan belajar tatap muka di sekolah-sekolah yang terdampak banjir serta mengalihkan proses pembelajaran ke rumah melalui platform daring NET (Nusantara Edukasi Terpadu) yang telah disiapkan sejak pandemi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Subulussalam, Nasrul Padang, menegaskan bahwa kebijakan ini diambil untuk menjamin keselamatan siswa, guru, dan penyelamatan aset sekolah. “Kami memprioritaskan keselamatan jiwa dan harta benda sekolah. Pembelajaran tetap berjalan dari rumah melalui saluran NET sampai kondisi cuaca dan genangan benar-benar normal kembali,” ujar Nasrul Padang saat ditemui di kantornya, Rabu malam.
Baca juga : Warga Kampung Tanjung Medan Terancam Banjir Kronik Akibat Curah Hujan Ekstrem di Pesisir Selatan
Sekolah-sekolah yang terendam antara lain SDN 1 Rundeng, SDN Okas, SDN Muara Batu-Batu, SDN Panglima Sahman, SDN Lae Mate 2, SDN Tualang, SDN Tanah Tumbuh, SDN Sibungke, SDN Sibuasan, SDN Kuta Beringin, SDN Longkib, SDN Jabi-Jabi, SDN Jabi-Jabi 2, SDN Sepang, dan SDN Dah. Sementara untuk jenjang SMP, tiga sekolah swasta yang terdampak adalah SMP Nurul Hidayah, SMP IT Raudatul Qur’an, dan SMP IT Raudatul Muttaqin.
Hingga berita ini disiarkan, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam bersama TNI-Polri masih melakukan evakuasi warga di beberapa titik rawan dan mendirikan dapur umum. Prakiraan BMKG Stasiun Sultan Iskandar Muda masih menunjukkan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat hingga akhir pekan ini.
Pemerintah kota meminta warga tetap waspada dan segera melapor ke posko terdekat jika memerlukan bantuan evakuasi atau logistik.
Pewarta: Jaulim Saran

