RI News Portal. Jakarta 7 November 2025 – AS Roma berhasil mengakhiri rentetan hasil minor di Liga Europa dengan meraih kemenangan convincing 2-0 atas Rangers pada matchday keempat fase liga, yang digelar di Stadion Ibrox, Glasgow, Jumat dini hari WIB. Kemenangan ini menjadi titik balik bagi Giallorossi pasca dua kekalahan beruntun sebelumnya, sekaligus menegaskan dominasi taktis di bawah arahan pelatih mereka.
Menurut data resmi UEFA, Roma sempat tergelincir setelah kalah dari Viktoria Plzen dan Lille, yang membuat posisi mereka terancam di papan tengah klasemen. Namun, performa apik di Skotlandia mengangkat mereka ke peringkat 18 dengan koleksi enam poin dari empat laga. Sebaliknya, Rangers kian terpuruk di dasar tabel tanpa satu poin pun, menyoroti krisis yang sedang melanda skuad tuan rumah.
Pertandingan berlangsung dengan tempo tinggi sejak peluit awal. Roma langsung mengambil inisiatif serangan, menguasai bola hingga 58 persen dan menciptakan tekanan berkelanjutan. Keunggulan pertama lahir pada menit ke-13 melalui sundulan presisi Matias Soule, yang memanfaatkan umpan silang akurat dari Bryan Cristante. Gol ini tidak hanya membuka kebuntuan, tapi juga mencerminkan koordinasi lini tengah Roma yang solid.

Rangers berupaya membalas segera. Chermiti melepaskan tendangan keras, namun bola melenceng ke sisi kiri gawang yang dijaga Mile Svilar. Ancaman balik dari Soule nyaris berbuah gol kedua, tapi kiper Rangers, Jack Butland, sigap menggagalkan dengan penyelamatan krusial, hanya menghadiahkan sepak pojok bagi tim tamu.
Keunggulan Roma digandakan pada menit ke-36. Lorenzo Pellegrini, kapten tim, menyelesaikan umpan matang dari Artem Dovbyk dengan finishing dingin, mengubah skor menjadi 2-0. Gol ini semakin mematahkan semangat Rangers, yang meski meningkatkan intensitas, gagal memanfaatkan peluang. Nicolas Raskin melepaskan tembakan jarak jauh yang melebar, diikuti upaya Mikey Moore yang juga tak tepat sasaran.
Di paruh kedua, Rangers mendominasi serangan dengan gempuran bertubi-tubi ke benteng pertahanan Roma. Namun, organisasi belakang Giallorossi, dipimpin Svilar, tetap kokoh. Tidak ada gol tambahan yang tercipta, dan peluit panjang mengonfirmasi kemenangan Roma dengan skor akhir 2-0.
Secara keseluruhan, meski jumlah tembakan kedua tim berimbang, efisiensi Roma dalam memanfaatkan peluang menjadi pembeda utama. Kemenangan ini tidak hanya mengembalikan kepercayaan diri skuad asuhan Gian Piero Gasperini, tapi juga membuka peluang lolos ke babak berikutnya. Bagi Rangers, kekalahan ini menambah tekanan untuk perombakan strategi di laga-laga mendatang.
Analis sepak bola Eropa mencatat, performa Roma di laga ini menunjukkan adaptasi taktis yang lebih baik terhadap format fase liga baru UEFA, di mana konsistensi poin krusial untuk menghindari playoff eliminasi. Dengan tiga laga tersisa, Roma kini fokus mempertahankan momentum, sementara Rangers harus segera bangkit untuk menyelamatkan musim Eropa mereka.
Pewarta : Vie

