RI News Portal. Wonogiri, 29 November 2025 – Pasar tradisional di Kabupaten Wonogiri tengah mengalami masa sulit akibat sepinya pengunjung. Berdasarkan pantauan RI NEWS pada Sabtu (29/11/2025), Pasar Kecamatan Jatisrono tampak lengang. Hampir tidak terlihat pembeli dari luar kecamatan yang datang berbelanja. Pengunjung yang ada hanya warga sekitar pasar, dan jumlahnya pun bisa dihitung dengan jari.
Secara lokasi, Pasar Kecamatan Jatisrono sebenarnya sangat strategis. Pasar ini berada di persimpangan tiga kecamatan sekaligus, berdekatan dengan pusat layanan publik seperti kantor kecamatan, Polsek, Koramil, dan terminal bus. Namun, dalam beberapa pekan terakhir, para pedagang mengeluhkan minimnya pengunjung.
Dariyah, yang akrab disapa Iyah, salah seorang pedagang pakaian di pasar tersebut, mengungkapkan bahwa kehadiran aplikasi belanja online telah membuat situasi semakin berat bagi pedagang pakaian tradisional. “Bukan hanya kami pedagang pakaian di pasar yang omzetnya turun drastis, ruko-ruko dan swalayan pun mengalami hal yang sama,” ujar Iyah.

Hal serupa disampaikan Ratmi, pedagang pakaian yang sudah puluhan tahun berjualan di Pasar Jatisrono. Kini, dalam sehari ia tidak pasti bisa menjual satu atau dua potong pakaian saja. “Kalau dulu masih lumayan, sekarang semua pedagang pakaian di sini sama nasibnya. Yang masih agak ramai hanya pedagang sayur-mayur dan perabotan rumah tangga,” tambah Ratmi.
Di tempat terpisah, suasana serupa juga terlihat di Pasar Darurat Kecamatan Slogohimo. Para pedagang di sana menyampaikan keluhan yang tidak jauh berbeda: pasar tradisional di mana-mana sedang sepi pengunjung.
Paryono, salah seorang pedagang pakaian di Pasar Darurat Slogohimo, mengatakan bahwa saat ini pedagang pakaian hanya bisa bertahan dan menunggu satu atau dua pembeli setiap hari. “Kalau pedagang kebutuhan pokok sehari-hari masih jalan terus. Bahkan pedagang sayur keliling pun kalau ada yang kurang, tetap datang ke pasar,” ucap Paryono.
Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar tradisional di Wonogiri sedang menghadapi tantangan berat akibat perubahan pola belanja masyarakat yang semakin beralih ke platform daring.
Pewarta: Nandar Suyadi

