
RI News Portal. Subulussalam, 8 Agustus 2025 — Ribuan warga, mayoritas kaum ibu, memadati titik-titik penyaluran bantuan beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) di Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam. Meski harus mengantre berjam-jam, semangat masyarakat tak surut demi memperoleh jatah 20 kilogram beras per kepala keluarga untuk alokasi bulan Juni–Juli 2025.
Fenomena antrean panjang yang didominasi oleh kaum ibu bukan sekadar potret distribusi bantuan, melainkan cerminan ketangguhan sosial perempuan dalam menjaga ketahanan pangan keluarga. Di tengah tekanan ekonomi akibat lonjakan harga beras, kehadiran para emak-emak menjadi representasi nyata dari peran domestik yang bertransformasi menjadi aksi publik.
Menurut pantauan langsung media ini di Desa Subulussalam Utara, warga membawa surat undangan resmi untuk diverifikasi oleh petugas penyalur. Antusiasme tinggi terlihat dari raut wajah dan kesiapan warga, meski harus menunggu dalam antrean yang mengular sejak pagi.

Penyaluran bantuan CPP dilakukan serentak di lima desa dalam wilayah Kecamatan Simpang Kiri, dengan rincian penerima sebagai berikut:
Desa | Jumlah Penerima Bantuan (KK) |
---|---|
Danau Tras | 117 |
Tangga Besi | 240 |
Subulussalam Timur | 229 |
Kuta Cepu | 138 |
Subulussalam Utara | 270 |
Distribusi dilakukan oleh Perum Bulog Subulussalam bersama tim koordinasi kecamatan yang ditunjuk oleh Dinas Pangan Kota Subulussalam. Jadwal penyaluran telah ditentukan secara bergilir untuk setiap desa, guna menghindari penumpukan massa dan memastikan verifikasi berjalan tertib.
Program CPP ini merupakan bagian dari kebijakan nasional yang diluncurkan secara resmi oleh Pemerintah Kota Subulussalam pada 29 Juli 2025 di Lapangan Beringin, Kecamatan Simpang Kiri. Kepala Dinas Pangan, H. Badalsyah, S.Hut, menyampaikan bahwa total bantuan beras yang disalurkan mencapai 190.840 kilogram, mencakup lima kecamatan dan 82 desa di wilayah Pemko Subulussalam.
Baca juga : PMI Wonogiri Dorong Kesejahteraan Lewat Program RTLH dan Penanganan Stunting
Data penerima bantuan berasal dari Dinas Sosial dan Kementerian Sosial, dengan alokasi 20 kilogram per kepala keluarga untuk dua bulan. Menurut Kadis Pangan, program ini merupakan bentuk perhatian Presiden RI, Prabowo Subianto, terhadap kondisi rakyat di tengah gejolak harga pangan.
“Masyarakat sangat terbantu dengan adanya bantuan ini, apalagi saat ini harga beras sedang tinggi. Kehadiran program ini sangat berarti bagi mereka,” ujar H. Badalsyah.
Penyaluran bantuan CPP di Subulussalam menunjukkan bahwa intervensi negara dalam bentuk distribusi pangan bukan hanya soal logistik, tetapi juga soal kepercayaan publik terhadap negara. Ketertiban, antusiasme, dan partisipasi aktif masyarakat—terutama perempuan—menunjukkan bahwa program ini menyentuh kebutuhan riil warga.
Namun, tantangan tetap ada: verifikasi data, ketepatan sasaran, dan keberlanjutan program menjadi aspek penting yang perlu diawasi. Dalam konteks ini, transparansi dan akuntabilitas dari Dinas Pangan dan Bulog menjadi kunci keberhasilan jangka panjang.
Pewarta : Jaulim Saran
