
RI News Portal. Ambon, 27 Agustus 2025 – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon memulai pembangunan kembali rumah warga yang terbakar di kawasan Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, Maluku, sebagai respons terhadap insiden tragis yang terjadi pada 19 Agustus 2025. Proyek ini, yang ditargetkan selesai dalam dua bulan, merupakan bagian dari tanggung jawab pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dasar warganya sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Ambon.
Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, menyatakan bahwa pembangunan ini dilakukan melalui program Karya Bakti TNI, hasil kolaborasi antara Pemkot Ambon, TNI, dan Polri. “Material sudah siap, tinggal dibangun saja. Kita sementara berkoordinasi. Target kita, dalam dua bulan semua rumah yang terbakar sudah selesai dibangun,” ujarnya saat ditemui di Ambon, Rabu (27/8/2025).

Pembangunan yang seharusnya dimulai pada Senin (25/8/2025) sempat tertunda untuk menyesuaikan jadwal pelaksanaan Karya Bakti TNI secara serentak. Dalam proses ini, masyarakat setempat turut dilibatkan untuk mempercepat dan meningkatkan efisiensi pembangunan, sekaligus memperkuat rasa kebersamaan di tengah komunitas yang terdampak.
Kebakaran di Hunuth dipicu oleh konflik antarwarga yang bermula dari perkelahian antarsiswa SMK Negeri 3 Waiheru pada 19 Agustus 2025. Dalam insiden tersebut, seorang siswa asal Negeri Hitu, A.P., meninggal dunia setelah ditikam oleh pelaku yang belum teridentifikasi. Kabar ini memicu kemarahan warga Hitu, yang kemudian melakukan penyerangan dan pembakaran rumah di Desa Hunuth. Akibatnya, 17 rumah hangus terbakar, dan sekitar 779 jiwa dari 156 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Baca juga : Serah Terima Jabatan Hukum Tua Desa Kalasey Dua: Transisi Kepemimpinan yang Demokratis dan Tertib
Selain fokus pada pembangunan fisik, Pemkot Ambon juga mengutamakan upaya mitigasi konflik untuk menjaga stabilitas dan keamanan wilayah. Edukasi terus dilakukan melalui tokoh masyarakat, seperti kepala desa, raja, dan lurah, untuk mencegah provokasi dan tindakan yang dapat memperburuk situasi.
Wali Kota Bodewin menekankan pentingnya penggunaan media sosial yang bijak untuk menghindari penyebaran informasi yang tidak valid. “Hari ini, media sosial memiliki pengaruh yang luar biasa. Kami meminta warga Ambon untuk berhati-hati, jangan menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya. Berkomentarlah dengan bijak, jangan sampai menyinggung orang lain atau memicu konflik,” imbau Bodewin.
Dengan kolaborasi antara Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) dan partisipasi aktif masyarakat, Pemkot Ambon berharap dapat memulihkan kondisi Hunuth sekaligus menjaga keamanan dan kenyamanan kota. Upaya ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik warga, tetapi juga memperkuat harmoni sosial di tengah keberagaman masyarakat Ambon.
Pembangunan kembali rumah warga di Hunuth menjadi simbol komitmen pemerintah dalam mendukung warganya pasca-bencana, sekaligus upaya membangun kota yang lebih tangguh dan harmonis. Masyarakat diimbau untuk terus mendukung inisiatif ini demi terciptanya Ambon yang aman, nyaman, dan inklusif bagi semua.
Pewarta : Arba Ode
