
“Kegiatan reli mobil kuno bukan sekadar perayaan nostalgia, melainkan juga strategi kultural dalam menghidupkan kembali memori kolektif masyarakat melalui medium yang populer dan atraktif. Dengan menampilkan kendaraan klasik yang melintasi ruang-ruang publik kota, Magelang tidak hanya merayakan sejarahnya, tetapi juga memvisualisasikan identitas urban yang hidup dan inklusif.”
RI News Portal. Magelang, 02-05-2025 – Kegiatan Rally Mobil Kuno yang diselenggarakan Pemerintah Kota Magelang pada tahun 2025 merupakan salah satu model integratif dalam promosi pariwisata berbasis sejarah dan penguatan ekonomi lokal. Diikuti oleh sekitar 200 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia, termasuk Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, kegiatan ini menjadi medium rekreatif sekaligus edukatif untuk merayakan Hari Jadi Kota Magelang ke-1.119.
Kota Magelang, yang secara geografis terletak di jantung Pulau Jawa dan menjadi titik strategis antara Semarang dan Yogyakarta, memiliki potensi historis dan kultural yang signifikan. Dalam konteks pembangunan daerah, pemerintah setempat mengintegrasikan pendekatan pariwisata tematik melalui ajang reli mobil kuno guna memperkenalkan destinasi wisata, merawat narasi sejarah kota, dan menggerakkan ekonomi kreatif berbasis masyarakat.

Rally Mobil Kuno 2025 dibuka secara resmi oleh Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono, pada Sabtu (tanggal kegiatan), sebagai bagian dari rangkaian perayaan ulang tahun Kota Magelang. Wali Kota menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, melainkan juga sarana untuk memperkuat identitas kota sebagai “kota kenangan” yang sarat nilai historis. Dalam pernyataannya, ia menekankan pentingnya menjadikan sejarah sebagai daya tarik wisata sekaligus sumber kebanggaan kolektif masyarakat.
Penyelenggaraan reli mobil klasik juga memiliki dampak nyata terhadap perputaran ekonomi lokal. Tercatat tingkat hunian hotel mencapai 100 persen selama tiga hari pelaksanaan kegiatan, dengan aktivitas UMKM—terutama di sektor kuliner dan kerajinan—mengalami peningkatan signifikan. Hal ini menunjukkan keterkaitan erat antara sektor pariwisata dengan pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif.
Baca juga : Perspektif Hukum Internasional dan Etika Kemanusiaan atas Blokade Gaza dan Agresi Regional
Secara sosial, kegiatan ini turut memperkuat solidaritas lintas komunitas otomotif, pecinta sejarah, dan pelaku usaha kecil. Di sisi budaya, reli ini menjadi representasi dari praktik pelestarian sejarah dalam wujud yang adaptif terhadap kebutuhan kontemporer masyarakat. Melalui kehadiran mobil-mobil klasik yang melintasi kawasan alun-alun dan ruas-ruas jalan kota, terbentuk ruang interaksi yang merekonstruksi memori kolektif warga akan masa lalu Kota Magelang.
Pemerintah Kota Magelang berhasil memanfaatkan momentum hari jadi kota sebagai wahana sinergis antara pelestarian budaya, promosi wisata, dan penguatan ekonomi berbasis kerakyatan. Ajang reli mobil kuno terbukti menjadi inovasi sosial yang efektif dalam membangun narasi kota, mempererat kebanggaan lokal, dan mendukung pembangunan pariwisata berkelanjutan
Pewarta : Rendro

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal