
RI News Portal. Purwodadi, 18 September 2025 – Di tengah ritme derap sepatu kuda yang terdengar harmonis di jalan protokol Purwodadi, Kabupaten Grobogan, sebuah andong melaju anggun. Di kursi kemudi, Aiptu Biyanto, seorang Bhabinkamtibmas Desa Mbolo dari Polsek Toroh, Polres Grobogan, tersenyum ramah sembari mengendalikan laju kuda dengan penuh keterampilan. Selain tugasnya sebagai polisi, Biyanto dikenal sebagai pengemudi andong wisata yang menghidupkan kembali tradisi lokal di alun-alun Purwodadi.
Sejak delapan tahun terakhir, setiap akhir pekan atau di sela waktu luang dari tugas dinas, Biyanto kembali ke hobinya: menunggangi dan mengemudikan kuda. Kecintaannya pada kuda berakar dari masa kecil, saat ia tumbuh bersama derap langkah kuda milik ayahnya, seorang penarik delman. Dari sang ayah, Biyanto tidak hanya belajar mengendalikan kuda, tetapi juga mewarisi mimpi besar: menjadi seorang polisi.
“Alhamdulillah, doa almarhum bapak sudah terkabul. Saya jadi polisi, tapi tetap tidak meninggalkan dunia kuda,” ujar Biyanto dalam wawancara pada Rabu (17/9/2025) di Purwodadi.

Sebagai Bhabinkamtibmas, Biyanto kerap menghadapi berbagai dinamika masyarakat, mulai dari mediasi perkelahian, menangani pencurian ringan, hingga menyelesaikan kasus kekerasan dalam rumah tangga. Pendekatan kekeluargaan menjadi kunci dalam tugasnya. “Keamanan lahir dari kebersamaan. Saya selalu berusaha menyelesaikan masalah dengan cara yang humanis,” katanya.
Namun, dedikasi Biyanto tidak berhenti pada tugas kepolisian. Ia juga mengembangkan usaha wisata andong sebagai wujud kecintaannya pada budaya lokal. Dengan menyisihkan sebagian gajinya, ia kini memelihara tiga ekor kuda betina. Bersama lima pekerja dari warga sekitar, andongnya yang dihiasi lampu warna-warni menjadi daya tarik wisata di alun-alun Purwodadi, menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung.
Lebih jauh, Biyanto menggagas pembentukan paguyuban andong yang kini memiliki 50 anggota kusir. Inisiatif ini berhasil menghidupkan kembali tradisi andong yang sempat meredup. Kini, andong tidak hanya menjadi sarana wisata, tetapi juga bagian dari acara pernikahan, kirab budaya, hingga penggerak ekonomi lokal. “Harapan saya sederhana, semoga andong wisata di Grobogan semakin berkembang, menjaga budaya sekaligus membuka lapangan kerja,” ungkap Biyanto dengan penuh semangat.
Baca juga : Wonogiri Dorong Kampung Moderasi Beragama: Kolaborasi Polri dan Masyarakat Lawan Radikalisme
Dedikasi Biyanto mendapat apresiasi dari Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto. “Apa yang dilakukan Aiptu Biyanto adalah pengabdian nyata seorang anggota Polri. Ia tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga melestarikan budaya untuk generasi mendatang. Ini bukti bahwa tugas Polri bisa hadir dalam berbagai wujud, termasuk menjaga kearifan lokal,” ujar Artanto.
Kisah Aiptu Biyanto menginspirasi, menunjukkan bahwa tugas menjaga keamanan dan melestarikan budaya dapat berjalan seiring. Di tengah derap sepatu kuda, ia membuktikan bahwa pengabdian bisa dirangkai dengan cinta pada tradisi, menghidupkan kembali warisan leluhur di tengah modernitas.
Pewarta : Nandang Bramantyo
