
“Kolaborasi antara pengawas pemilu dan aparat pertahanan dalam ranah edukasi digital adalah bentuk konkret tanggung jawab konstitusional negara dalam mewujudkan pemilu yang demokratis.”
RI News Portal. Yogyakarta 09 Mei 2025 – Menjelang pelaksanaan Pemilu dan Pilkada 2024–2025, upaya penguatan koordinasi antar-lembaga menjadi krusial untuk menjamin stabilitas keamanan dan integritas demokrasi. Artikel ini mengulas audiensi antara Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Komando Resor Militer (Korem) 072/Pamungkas pada 8 Mei 2025 sebagai bentuk sinergi strategis dalam menghadapi tantangan pemilu, khususnya penyebaran disinformasi digital. Ditekankan pula peran TNI dalam menjaga netralitas serta kesiapsiagaan menghadapi ancaman non-konvensional seperti hoaks politik.
Dalam iklim demokrasi modern, kontestasi elektoral tidak hanya diwarnai oleh kompetisi politik, tetapi juga oleh tantangan keamanan siber, seperti penyebaran informasi palsu (hoaks) dan kampanye disinformasi yang dapat memicu instabilitas. Di Indonesia, isu ini menjadi perhatian khusus, terutama di wilayah dengan dinamika politik yang sensitif seperti Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bawaslu sebagai lembaga pengawas pemilu memiliki tanggung jawab krusial dalam menjaga integritas dan transparansi proses demokrasi. Di sisi lain, institusi TNI, meskipun tidak berpolitik praktis, memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas nasional.

Pada Kamis, 8 Mei 2025, Komandan Korem 072/Pamungkas Brigjen TNI Bambang Sujarwo menerima audiensi dari jajaran Bawaslu DIY yang dipimpin oleh Ketua Bawaslu DIY, Drs. Mohammad Najib, M.Si. Audiensi ini bertujuan mempererat komunikasi antar-lembaga serta menyusun langkah konkret dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban menjelang Pemilu dan Pilkada serentak.
Pertemuan tersebut mengedepankan dua isu utama: netralitas TNI dalam pemilu dan inisiatif pembentukan komunitas digital anti-hoaks. Ketua Bawaslu DIY menyampaikan bahwa DIY merupakan salah satu wilayah yang rentan terhadap produksi dan distribusi berita bohong di media sosial. Oleh karena itu, pembentukan komunitas digital yang melibatkan TNI, tokoh masyarakat, dan akademisi menjadi langkah strategis dalam membentengi ruang digital dari polarisasi berbasis informasi palsu.
Danrem 072/Pamungkas menanggapi positif gagasan ini. Dalam pernyataannya, ia menegaskan komitmen TNI untuk tetap netral namun aktif dalam menjaga stabilitas dan ketenangan sosial. Dukungan penuh terhadap pembentukan komunitas digital mencerminkan paradigma baru keamanan—di mana pertahanan tidak hanya bersifat teritorial, tetapi juga menyentuh domain informasi.
Kerja sama lintas lembaga ini merupakan refleksi pendekatan whole-of-government dan whole-of-society dalam menghadapi ancaman pemilu, termasuk ancaman non-fisik seperti disinformasi. Tindakan preventif melalui literasi digital dan pemantauan ruang publik menjadi esensial dalam mengawal kualitas demokrasi. Sinergi antara Bawaslu dan TNI membuka ruang bagi pendekatan yang lebih komprehensif terhadap pengamanan pemilu—bukan sekadar dari aspek fisik, tetapi juga dari sisi kognitif dan digital.
Audiensi antara Bawaslu DIY dan Korem 072/Pamungkas menandai komitmen bersama dalam membangun komunikasi efektif dan kolaborasi strategis demi menciptakan pemilu yang damai dan berintegritas. Inisiatif seperti komunitas digital anti-hoaks menunjukkan arah baru dalam pengawasan pemilu yang adaptif terhadap tantangan zaman. Diperlukan keberlanjutan komunikasi dan pelibatan masyarakat sipil agar sinergi ini benar-benar berdampak pada stabilitas sosial dan kualitas demokrasi di tingkat lokal.
Pewarta : Lee Ano

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal