
RI News Portal. Wonogiri, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Wonogiri menggelar rapat dengar pendapat atau hearing dengan warga Pracimantoro yang tergabung dalam Paguyuban Tali Jiwa terkait pro kontra rencana pembangunan pabrik semen di wilayah tersebut, Senin (14/4/2025).
Dalam surat yang dikeluarkan DPRD Wonogiri bernomor 000.1.2.2/282/IV/2025 disebutkan rapat dengar pendapat itu akan membahas rencana pendirian pabrik semen dan penambangan batu gamping di Kecamatan Pracimantoro.
Sebagaimana diketahui, warga yang terhimpun dalam Paguyuban Tali Jiwa selama ini getol menolak rencana pembangunan industri semen di Kecamatan Pracimantoro itu.

Mereka vokal menyuarakan penolakan melalui media sosial maupun memasang spanduk-spanduk di jalan. Bahkan mereka beberapa kali melakukan aksi demo atas rencana pembangunan pabrik semen di Pracimantoro, Wonogiri.
Ketua Komisi II DPRD Wonogiri, Supriyanto, mengatakan rapat dengar pendapat tersebut digelar sebagai langkah untuk mendengar aspirasi dari Paguyuban Tali Jiwa. “Betul, kami akan mendengar apa yang mereka.
Dalam surat yang ditandatangani Ketua DPRD Wonogiri, Sriyono, itu rapat dengar pendapat dilaksanakan pada Senin pukul 10.00 WIB. Dalam surat itu DPRD Wonogiri menyebut Paguyuban Tali Jiwa membawa 50 orang.
Rapat itu juga dihadiri pimpinan semua komisi, Badan Kehormatan, Badan Pembentukan Peraturan Daerah, dan semua pimpinan Fraksi DPRD Wonogiri.
Seperti diberitakan sebelumnya, pabrik semen dan penambangan batu gamping sebagai bahan bakunya bakal dibangun di Pracimantoro, Wonogiri, oleh investor PT Sewu Surya Sejati (SSS) dan PT Anugerah Andalan Asia (AAA).
Nilai investasi pembangunan pabrik semen itu mencapai Rp6 triliun dengan total kapasitas produksi semen sekitar 300 juta ton dengan masa produksi hingga 70 tahun. Diketahui, PT SSS merupakan perusahaan yang akan melakukan operasi produksi penambangan batu gamping sebagai bahan baku semen.
Berdasarkan dokumen kelayakan lingkungan hidup yang dikeluarkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Jawa Tengah, perusahaan ini berencana menambang batu gamping sebanyak 4,5 juta ton/tahun dengan luas lahan tambang 186,13 hektare.
Area tambang mencakup lima desa yakni Watangrejo, Suci, Gambirmanis, Joho, dan Petirsari di Kecamatan Pracimantoro. Sementara PT AAA bakal mendirikan pabrik semen di lahan seluas 123,3 hektare di tiga desa yaitu Watangrejo, Suci, dan Sambiroto, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri. Perusahaan ini akan memproduksi semen sebanyak 4,2 juta ton/tahun.
Direktur PT SSS dan PT AAA, Suwadi Bing Andi, mengatakan luas total area konsesi tambang berdasarkan izin usaha pertambangan mencapai lebih dari 500 hektare. Namun, perusahaan hanya akan menambang batu gamping di sepertiga dari luas tersebut.
PT SSS memperoleh izin pertambangan selama 20 tahun, yang dapat diperpanjang dua kali setelah izin pertama selesai. Menurut Suwadi, berdasarkan kajian ilmiah, potensi bahan baku semen di area tambang Kecamatan Pracimantoro mencapai 300 juta ton.
Perusahaan akan memproduksi semen sebanyak 4,2 juta ton/tahun, sehingga masa produksi pabrik semen ini diperkirakan mencapai 70 tahun. Adapun nilai investasi yang digelontorkan untuk membangun prabrik semen di Pracimantoro, Wonogiri, mencapai Rp6 triliun.
Pewarta : Nandar.s

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
Semangat adalah kunci utama untuk meraih kesuksesan
Salam satu Pena🙏
Kepuasan itu timbul dari hati nurani