
RI News Portal. Gorontalo, Puluhan dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo menggelar aksi demonstrasi di Gedung Rektorat Kampus 1, Rabu (19/2/2025).
Aksi ini dipimpin oleh dosen yang tergabung dalam Asosiasi Dosen Pemerhati dan Penyelamat Kampus, menuntut transparansi dan pemenuhan hak-hak mereka yang belum direalisasikan.
Demonstrasi berlangsung di lantai 1 Gedung Rektorat, Jalan Gelatik, Kelurahan Heledulaa, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo.

Massa aksi menuntut kehadiran Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo, Zulkarnain Suleman, namun sang rektor enggan menemui mereka meskipun berada di ruangannya.
Sejumlah pejabat kampus, termasuk Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), Wakil Rektor 1, dan Wakil Rektor 3, terlihat hadir mendampingi massa aksi.
Namun, para dosen tetap bersikeras agar rektor turun langsung untuk berdialog.
10 Tuntutan Dosen IAIN Sultan Amai Gorontalo
Dalam aksi tersebut, para dosen menyampaikan 10 tuntutan utama:
Baca juga : Hattrick Mbappé Untuk Real Madrid Menyingkirkan Man City dari Liga Champions. PSG dan Dortmund Terus Maju
- Tunjangan Ketua dan Sekretaris Jurusan belum dibayarkan selama empat bulan.
- Dugaan penyalahgunaan dana pembangunan masjid kampus 2.
- Pengangkatan pejabat yang tidak memenuhi syarat.
- Dana KKS yang sudah cair namun terancam tidak disalurkan.
- Janji umrah bagi program studi unggulan 2023 yang belum terealisasi.
- Tunjangan sertifikasi dan fungsional dosen Non-NIP belum dibayarkan selama dua bulan.
- Kebijakan perjalanan dinas tanpa batas.
- Dugaan pungli di Program Pascasarjana.
- Penurunan jumlah mahasiswa baru setiap tahun.
- Sertifikasi dosen dan tunjangan kinerja yang sering mengalami keterlambatan.
Arfan Nusi, salah satu dosen peserta aksi, menegaskan bahwa keterlambatan pembayaran tunjangan berdampak besar terhadap kesejahteraan tenaga pengajar.
“Tunjangan kami sudah empat bulan belum dibayarkan, ini sangat berdampak pada kesejahteraan kami sebagai tenaga pengajar,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Jurusan Manajemen Dakwah, Dian Adi Perdana, menuntut transparansi pengelolaan keuangan kampus.
“Kami ingin transparansi dan kejelasan. Jangan sampai kampus kami semakin terpuruk akibat kebijakan yang tidak berpihak kepada dosen dan mahasiswa,” tegasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak rektorat belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan para dosen.
Pewarta : Stenli Arusi

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal