RI News Portal. Jakarta, 9 Desember 2025 – Ketua DPR RI Puan Maharani menyerukan agar perempuan Indonesia menempati posisi paling depan dalam perang melawan korupsi. Pernyataan tersebut disampaikan dalam rangka peringatan Hari Anti-Korupsi Sedunia (Hakordia) yang jatuh setiap tanggal 9 Desember, momentum yang ia jadikan panggilan kolektif bagi kaum perempuan untuk menjadi agen perubahan utama dalam membangun budaya integritas nasional.
“Korupsi adalah kejahatan luar biasa yang terus menggerogoti fondasi bangsa. Setiap kali kita memperingati Hari Anti-Korupsi Sedunia, kita diingatkan bahwa ancaman ini nyata dan mengancam masa depan anak-cucu kita,” ujar Puan Maharani di Jakarta, Selasa.
Ia secara khusus mengingatkan perempuan yang menduduki jabatan publik – baik di legislatif maupun eksekutif, di tingkat pusat maupun daerah – untuk menjadikan uang negara sebagai amanah suci yang hanya boleh digunakan demi kesejahteraan rakyat. “Uang negara bukan milik pribadi atau kelompok, melainkan hak seluruh rakyat. Penyelewengan satu rupiah pun berarti pengkhianatan terhadap anak sekolah yang gedungnya roboh, pasien yang tak mampu membeli obat, dan warga yang menunggu lama hanya untuk mendapatkan pelayanan dasar,” tegasnya.

Menurut Puan, dampak korupsi tidak pernah abstrak. Ia merinci bahwa dana yang dikorupsi langsung menghambat perbaikan infrastruktur pendidikan, menaikkan harga obat dan alat kesehatan, serta memperlambat berbagai layanan publik yang seharusnya menjadi hak dasar warga negara.
Dalam pandangannya, perempuan memiliki posisi strategis yang tak tergantikan dalam pencegahan korupsi. “Sebagai ibu yang mendidik anak sejak dini, sebagai istri yang menjadi penjaga nilai keluarga, maupun sebagai profesional dan pengambil kebijakan, perempuan adalah benteng pertama pembentukan karakter berintegritas,” katanya.
Ia menegaskan bahwa nilai kejujuran yang ditanamkan seorang ibu di rumah akan menjadi fondasi utama bagi generasi yang anti korupsi. Di ranah publik, setiap keputusan yang diambil pejabat perempuan – sekecil apa pun – akan menentukan apakah Indonesia melangkah maju menuju tata kelola yang bersih atau justru terperosok lebih dalam ke jurang korupsi.
Baca juga : Bulog Perkuat Penyaluran Beras SPHP ke Empat Kabupaten Pegunungan Papua Jelang Nataru 2026
Peringatan Hakordia tahun ini, lanjut Puan, harus menjadi titik temu seluruh elemen bangsa untuk menyatukan langkah konkret membasmi korupsi. “Ini bukan hanya tugas lembaga penegak hukum, melainkan tanggung jawab bersama – dan perempuan harus memimpin barisan terdepan,” ujarnya.
Di penghujung pernyataannya, Ketua DPR RI yang juga politisi perempuan pertama yang menduduki jabatan tersebut itu mengajak seluruh perempuan Indonesia untuk mempertebal komitmen. “Di Hari Anti-Korupsi Sedunia 2025 ini, mari kita deklarasikan bersama: perempuan berintegritas, Indonesia berintegritas. Setiap langkah kecil kita hari ini adalah fondasi besar bagi Indonesia yang bersih dan berkeadilan di masa depan,” pungkas Puan Maharani.
Peringatan Hari Anti-Korupsi Sedunia 2025 ini kembali mengingatkan bahwa pemberantasan korupsi bukan sekadar agenda tahunan, melainkan perjuangan berkelanjutan yang membutuhkan keterlibatan aktif seluruh lapisan masyarakat – dengan perempuan sebagai motor penggerak utama perubahan budaya integritas nasional.
Pewarta : Yudha Purnama

