RI News Portal. Liverpool 8 Desember 2025 – Mohamed Salah, penyerang andalan Liverpool, secara terbuka mengungkapkan bahwa hubungannya dengan pelatih Arne Slot kini berada dalam kondisi yang sangat renggang. Pernyataan itu disampaikan sang bintang Mesir usai ia untuk ketiga kalinya secara beruntun hanya menjadi pemain cadangan pada laga Liga Inggris kontra Leeds United di Elland Road, Minggu (7/12) dini hari WIB, yang berakhir imbang 3-3.
“Dulu kami punya hubungan yang sangat baik dengan manajer. Tiba-tiba kami tidak punya hubungan apa pun. Saya tidak tahu kenapa,” ujar Salah dengan nada kecewa dalam wawancara pasca-pertandingan.
Pemain berusia 33 tahun itu bahkan melangkah lebih jauh dengan menyatakan, “Sepertinya ada seseorang yang tidak menginginkan saya lagi di klub ini.”

Pernyataan Salah muncul di tengah performa individunya yang menurun tajam musim ini. Dari 13 penampilan di Liga Inggris, ia baru mencetak 4 gol dan 2 assist—angka yang sangat kontras dengan reputasinya sebagai salah satu penyerang paling mematikan di Eropa. Sejak bergabung dengan Liverpool pada musim panas 2017, Salah telah mengoleksi 190 gol di Liga Inggris (terbanyak ke-4 sepanjang masa kompetisi) dan 89 assist—hanya kalah dari legenda klub Steven Gerrard (92 assist).
“Saya sudah berada di klub ini cukup lama dan mencetak lebih banyak gol serta assist ketimbang siapa pun di generasi saya sejak datang ke Liga Inggris,” tegas Salah. “Jika saya bermain untuk klub lain, semua orang akan membela saya di media. Tapi di sini, saya satu-satunya yang terus dikritik dalam situasi seperti ini.”
Ia kemudian memberikan contoh perbandingan perlakuan media terhadap dirinya dan Harry Kane beberapa tahun silam. “Dulu Harry Kane bisa tidak mencetak gol selama 10 pertandingan berturut-turut, semua media bilang ‘Harry pasti akan segera bangkit’. Tapi kalau Mo Salah, langsung ‘dia harus dicadangkan’. Maaf ya, Harry,” keluh Salah dengan nada sarkastik.
Baca juga : Fun Run Anti-Korupsi 2025 di Yogyakarta: Olahraga Massal Jadi Simbol Penyatuan Langkah Basmi Korupsi
Kekecewaan Salah semakin terasa karena ironinya: musim lalu, di bawah komando Arne Slot yang baru pertama kali menangani Liverpool, ia justru menjadi bagian integral dari skuad yang berhasil mengakhiri penantian gelar Liga Inggris selama 30 tahun. Kerja sama apik Salah-Slot menjadi salah satu kunci sukses The Reds kala itu. Namun kini, hanya dalam kurang dari setengah musim setelah keberhasilan tersebut, dinamika itu tampak runtuh.
Performa Liverpool secara keseluruhan musim ini juga menjadi sorotan. Meski menggelontorkan dana besar di bursa transfer musim panas, anak asuh Slot kini terpuruk di peringkat 8 klasemen dengan 23 poin dari 15 laga—terpaut 10 poin dari Arsenal di puncak klasemen. Hasil imbang kontra Leeds menjadi bukti terbaru betapa rapuhnya konsistensi tim merah itu.

Dalam dua pekan ke depan, Liverpool akan menghadapi jadwal padat. Pada Rabu (10/12) malam waktu setempat, mereka akan bertandang ke San Siro menghadapi Inter Milan di fase grup Liga Champions. Empat hari berselang, Anfield akan menjadi saksi laga kandang kontra Brighton & Hove Albion pada Sabtu (13/12).
Pertandingan melawan Brighton itu kemungkinan besar menjadi penampilan terakhir Mohamed Salah bersama Liverpool dalam beberapa pekan ke depan. Setelah itu, ia akan bergabung dengan timnas Mesir untuk berpartisipasi di Piala Afrika 2025 yang digelar pada Januari-Februari mendatang.
Belum ada respons resmi dari pihak klub maupun Arne Slot terkait pernyataan keras Salah. Namun, ketegangan yang kini terkuak di ruang ganti Liverpool menambah lapisan baru pada krisis yang sedang melanda juara bertahan Liga Inggris tersebut—sebuah situasi yang, jika tidak segera ditangani, berpotensi mengguncang fondasi tim di tengah musim yang masih panjang.
Pewarta : Vie

