RI News Portal. Kebumen, 5 Desember 2025 – Di tengah keprihatinan nasional atas rangkaian bencana alam yang melanda beberapa wilayah di Sumatera dalam sepekan terakhir, Polres Kebumen menunjukkan bentuk solidaritas yang mendalam melalui penyelenggaraan sholat gaib massal bagi para korban yang meninggal dunia. Ibadah ini berlangsung pada Kamis, 4 Desember 2025, selepas salat Zuhur berjamaah di Masjid Assaraa, kompleks Markas Kepolisian Resor Kebumen, Jawa Tengah.
Sholat gaib yang dipimpin langsung oleh imam masjid setempat ini diikuti ratusan personel Polres Kebumen dari berbagai satuan, pegawai negeri sipil polri, hingga warga sipil yang kebetulan sedang mengurus administrasi di kantor polisi tersebut. Suasana khidmat terasa kental ketika doa-doa dipanjatkan serentak, diselingi isak tangis pelan dari beberapa jamaah yang turut merasakan duka mendalam keluarga korban di Sumatera.
Wakapolres Kebumen Kompol Faris Budiman, yang memimpin jalannya ibadah mewakili Kapolres AKBP Eka Baasith Syamsuri, menyatakan bahwa sholat gaib ini merupakan wujud nyata empati institusi kepolisian terhadap musibah kemanusiaan yang tidak mengenal batas wilayah.

“Sholat gaib memiliki kedudukan istimewa dalam fikih Islam ketika jenazah tidak dapat disholati di tempat kejadian atau oleh keluarga terdekat. Hari ini, meskipun secara fisik kami berada ribuan kilometer dari lokasi bencana, kami ingin menyampaikan bahwa saudara-saudara kami di Sumatera tidak sendiri,” ujar Kompol Faris usai pelaksanaan ibadah.
Ia menambahkan, gelombang sholat gaib serentak yang dilakukan berbagai komunitas muslim di penjuru tanah air—termasuk di institusi-institusi negara—mencerminkan kekuatan ukhuwah islamiyah yang tetap hidup di tengah era digital dan sekat geografis. “Doa tidak mengenal jarak. Inilah cara kami, sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, turut mengiring jenazah para syuhada bencana dengan harapan mereka husnul khotimah,” imbuhnya.
Seorang bhayangkara muda yang enggan disebutkan namanya mengaku terharu melihat puluhan warga sipil yang sedang mengurus SIM dan SKCK ikut serta dalam sholat gaib tanpa diminta. “Ini menunjukkan bahwa rasa kemanusiaan masih sangat kuat. Bencana di Sumatera bukan hanya urusan pemerintah pusat atau daerah setempat, tapi menjadi kepedulian bersama bangsa,” katanya.
Dari sudut pandang sosiologi agama, penyelenggaraan sholat gaib massal di lingkungan institusi formal seperti kepolisian juga memperkuat tesis bahwa ritual kolektif tetap menjadi mekanisme efektif dalam pengelolaan duka publik di Indonesia. Di saat informasi bencana menyebar cepat melalui media sosial dan siaran langsung, doa bersama menjadi ruang psikologis yang menawarkan rasa kontrol dan harapan ketika bantuan logistik masih dalam perjalanan.
Polres Kebumen melalui ibadah ini juga menyampaikan pesan bahwa solidaritas tidak hanya diukur dari jumlah bantuan materi, tetapi juga dari kesediaan hati untuk mendoakan keselamatan para penyintas dan ketabahan keluarga yang ditinggalkan. Harapan yang sama terus mengalir dari masjid-masjid, musala, hingga kantor-kantor pemerintahan di berbagai daerah: agar bencana segera berlalu dan proses pemulihan dapat berjalan dengan baik.
Pewarta : Tur Hartoto

