RI News Portal. Medan, 26 November 2025 – Kepolisian Daerah Sumatera Utara kembali mengoptimalkan jalur udara sebagai solusi logistik utama bagi ribuan warga yang masih terisolasi akibat banjir bandang dan longsor di wilayah pantai barat Sumatera Utara. Pada Selasa (25/11), dua unit helikopter dikerahkan dari Posko Induk Polda Sumut untuk mendistribusikan ratusan paket bantuan langsung ke Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah, dua kawasan yang hingga kini mengalami pemutusan akses darat terparah.
Operasi yang dipantau langsung oleh sejumlah pejabat utama Polda Sumut ini menunjukkan pergeseran strategi penanganan bencana dari pendekatan konvensional berbasis truk dan perahu karet menuju model logistik udara intensif. Langkah tersebut diambil setelah evaluasi lapangan menunjukkan bahwa kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan di sepanjang jalur Trans-Sumatera segmen Barus–Sibolga masih belum memungkinkan mobilitas kendaraan berat dalam waktu dekat.
“Pendekatan udara bukan lagi opsi cadangan, melainkan menjadi tulang punggung distribusi bantuan pada fase akut isolasi wilayah seperti saat ini,” ujar Kombes Pol Ferry Walintukan, Kabid Humas Polda Sumut, usai melepas penerbangan kedua helikopter tersebut.
Dalam misi hari itu, total lebih dari 4 ton logistik berhasil diterbangkan dalam dua gelombang terpisah. Paket bantuan yang didesain berdasarkan asesmen kebutuhan mendesak di pengungsian mencakup kombinasi pangan siap saji dengan masa simpan panjang, pakaian layak pakai, suplemen kesehatan, hingga perangkat pendukung komunikasi dan energi terbarukan. Kehadiran dua unit Starlink Mini dan beberapa mobile power station dalam daftar pengiriman menandakan pengakuan otoritas bahwa pemulihan akses informasi dan listrik menjadi prioritas paralel dengan pemenuhan kebutuhan dasar pangan.

Penggunaan helikopter juga memungkinkan penyaluran yang lebih merata ke kampung-kampung terpencil di Tapanuli Tengah yang sebelumnya hanya dapat dijangkau melalui perjalanan laut berisiko tinggi atau trekking lintas bukit. “Kami tidak ingin ada satu pun dusun yang terlupakan hanya karena sulit diakses,” tegas Ferry Walintukan.
Di balik operasional teknis, pendistribusian ini mencerminkan koordinasi lintas institusi yang semakin solid antara Polda Sumut, pemerintah daerah, TNI, Basarnas, serta relawan lokal. Pendekatan tersebut sejalan dengan doktrin penanggulangan bencana modern yang menekankan kecepatan (speed), ketepatan (accuracy), dan kel coverage-an wilayah terdampak.
Hingga berita ini diturunkan, Polda Sumut menyatakan akan terus mengoperasikan jalur udara setiap hari selama kondisi cuaca memungkinkan, sembari mempersiapkan skenario transisi ke distribusi darat bertahap seiring perbaikan infrastruktur oleh Kementerian PUPR. Komitmen tersebut diperkuat dengan penambahan personel Polri di posko-posko kesehatan dan dapur umum untuk memastikan bantuan yang tiba di tangan warga benar-benar tepat sasaran.
Baca juga : Pagutan Siaga: Kelurahan di Wonogiri Bangun Kesadaran Kolektif Hadapi Ancaman Longsor dan Puting Beliung
Bagi masyarakat luas, Polda Sumut kembali mengimbau agar tetap tenang, mematuhi arahan petugas di lapangan, serta turut berpartisipasi dalam gotong-royong pemulihan pasca-bencana. “Kejadian ini mengingatkan kita bahwa bencana alam tidak mengenal batas institusi. Yang dibutuhkan adalah kebersamaan dan kerja cepat,” tutup Kombes Pol Ferry.
Penanganan banjir bandang dan longsor di Sumatera Utara bagian barat kini memasuki pekan ketiga fase tanggap darurat, dengan fokus bergeser dari evakuasi massal menuju stabilisasi kehidupan pengungsi dan percepatan pemulihan akses vital.
Pewarta : Jhon Sinaga

