RI News Portal. Denpasar, 2 Desember 2025 – Kunjungan resmi delegasi Parlemen Hungaria ke Bali pada akhir November 2025 menghasilkan tawaran konkret berupa 100 kuota beasiswa penuh setiap tahun bagi generasi muda Bali untuk menempuh pendidikan tinggi di universitas-universitas terkemuka Hungaria. Tawaran ini disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Pertama Majelis Nasional Hungaria, Márta Mátrai, dalam pertemuan tertutup dengan Gubernur Bali Wayan Koster.
Bidang studi prioritas yang ditawarkan mencakup agrikultur berkelanjutan dan peternakan modern, ilmu kesehatan serta profesi medis, serta teknologi dan inovasi. Dua dokumen resmi yang berisi profil 12 perguruan tinggi negeri Hungaria ternama—lengkap dengan program studi S1, S2, hingga doktoral—diserahkan langsung kepada Gubernur Koster sebagai dasar kerja sama akademik jangka panjang.
“Ini merupakan peluang emas bagi anak muda Bali untuk mengakses pendidikan berkualitas Eropa tanpa beban biaya yang berat,” ungkap Wayan Koster usai pertemuan. Ia menegaskan bahwa beasiswa ini tidak hanya mencakup biaya kuliah, tetapi juga akomodasi, tunjangan hidup, dan asuransi kesehatan—skema yang dikenal sebagai Stipendium Hungaricum yang selama ini lebih banyak diakses oleh pelajar dari provinsi lain di Indonesia.

Selain beasiswa, delegasi Hungaria juga menyatakan kesiapan menyerap tenaga kerja terampil Bali di sektor perhotelan dan restoran. “Permintaan tenaga kerja di bidang hospitality di Hungaria saat ini sangat tinggi. Pekerja asal Bali memiliki reputasi luar biasa: disiplin, terampil, dan cepat beradaptasi,” ujar Márta Mátrai. Ia menyebut angka kasus hukum yang melibatkan warga Hungaria di Bali hampir nol dalam lima tahun terakhir sebagai indikator hubungan masyarakat yang sangat sehat.
Gubernur Koster langsung merespons dengan mengusulkan pembentukan “Bali–Hungaria Cooperation Forum” sebagai wadah tetap untuk merumuskan kerja sama yang lebih terstruktur. Salah satu poin krusial yang diusulkan adalah penjajakan province twinning antara Bali dan salah satu wilayah di Hungaria—kemungkinan Provinsi Somogy atau Veszprém—yang memiliki karakteristik pariwisata dan pertanian yang mirip.
“Kami ingin kerja sama ini tidak sekadar seremonial, tetapi menghasilkan manfaat langsung: pertukaran pelajar, investasi teknologi pertanian, kolaborasi seni-budaya, hingga pengembangan pariwisata berkelanjutan,” tegas Koster.
Baca juga : Pemkot Semarang Lakukan Evaluasi Total Operasional Trans Semarang Pasca-Kecelakaan Berulang
Dari sisi pariwisata, data yang disampaikan delegasi Hungaria menunjukkan tren positif: sepanjang 2024 tercatat 17.000 kunjungan warga Hungaria ke Bali, dan hingga Oktober 2025 sudah mendekati 16.500 orang. Angka ini menempatkan Hungaria sebagai salah satu pasar Eropa Tengah yang tumbuh paling stabil untuk Bali pasca-pandemi.
Kunjungan ini juga menjadi penanda 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Hungaria. Márta Mátrai menyatakan bahwa momentum ini akan dimanfaatkan untuk memperdalam kerja sama multisektoral yang telah dirintis melalui Economic Focus Forum bilateral, terutama di bidang energi terbarukan, pengelolaan air, dan teknologi pangan.
Langkah selanjutnya, Pemerintah Provinsi Bali akan membentuk tim teknis khusus yang terdiri dari Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja, dan Badan Kerja Sama Penanaman Modal untuk menindaklanjuti tawaran beasiswa dan peluang kerja tersebut sebelum akhir tahun 2025. Pengumuman resmi pendaftaran beasiswa gelombang pertama diperkirakan akan dibuka pada Februari 2026 melalui jalur khusus provinsi.
Kerja sama Bali–Hungaria ini menjadi contoh nyata bagaimana diplomasi subnasional dapat melengkapi diplomasi nasional, sekaligus membuka akses langsung bagi daerah terhadap sumber daya pendidikan dan ekonomi Eropa tanpa harus melalui jalur pusat semata.
Pewarta : Vie

