RI News Portal. Gesing, Kismantoro – Suasana Dusun Tinasat, Desa Gesing, Kecamatan Kismantoro, Kabupaten Wonogiri, mendadak hening pada Senin pagi, 1 Desember 2025. Sekitar pukul 06.00 WIB, warga yang biasanya mulai beraktivitas di area Resort Pengelolaan Hutan (RPH) Tinasat dikejutkan dengan penemuan rangka manusia di tengah semak perkebunan jati.
Temuan itu bermula ketika Gunawan, 35 tahun, warga setempat yang sedang mencari rumput untuk ternaknya, melihat sesuatu yang mencurigakan di antara rerumputan. “Saya kira tulang hewan besar, tapi setelah saya dekati, ternyata tulang manusia,” ujar Gunawan kepada wartawan di lokasi kejadian.
Ia segera memanggil Jaimin, tetangga satu dusun yang berusia 64 tahun, untuk memastikan. Setelah yakin itu bukan hoaks, keduanya melapor kepada Ketua RT setempat, Fachul Hasan, yang kemudian berkoordinasi dengan perangkat Desa Gesing dan Polsek Kismantoro.

Identitas rangka manusia tersebut dengan cepat dapat dipastikan. Barang-barang yang ditemukan di sekitar lokasi — sandal jepit kiri warna kuning merek Melly dan celana pendek hitam — langsung dikenali keluarga sebagai milik Tukirah, perempuan berusia 69 tahun yang dilaporkan hilang sejak 31 Januari 2025.
“Kami langsung tahu itu ibu saya. Sandal dan bajunya persis yang dipakai waktu keluar rumah terakhir kali,” ungkap Mesni, anak kandung korban, dengan suara parau sembari menahan tangis.
Menurut catatan Polsek Kismantoro, sejak laporan kehilangan diajukan pada akhir Januari, pencarian intensif pernah dilakukan melibatkan perangkat desa, keluarga, dan relawan. Namun setelah berbulan-bulan tanpa petunjuk, kasus itu perlahan mereda menjadi misteri desa yang tak terpecahkan.
Tim Pamapta Polres Wonogiri, Satreskrim, dan Inafis bersama tenaga medis Puskesmas Kismantoro segera melakukan olah tempat kejadian perkara. Dokter Muhammad Nasir yang memimpin pemeriksaan medis menyatakan tidak ditemukan satupun tanda kekerasan pada rangka tersebut.
Baca juga : Pemerintah Pusat Salurkan 39,4 Ton Beras Cadangan Pangan untuk Korban Bencana di Kota Subulussalam
“Dari hasil pemeriksaan visual dan kondisi tulang, tidak ada fraktur akibat benturan keras, luka senjata tajam, maupun tanda-tanda peristiwa pidana lainnya. Kemungkinan besar korban meninggal karena faktor alamiah mengingat usia lanjut dan riwayat kesehatan yang pernah disampaikan keluarga,” terang dr. Nasir.
Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo menambahkan, proses identifikasi dilakukan secara scientific matching antara barang bukti, keterangan saksi keluarga, dan data laporan kehilangan sebelumnya. “Semua sudah cocok. Kami menyimpulkan ini kasus penemuan mayat tanpa unsur pidana,” katanya.
Setelah proses administrasi selesai, rangka Tukirah diserahkan kepada keluarga pada hari yang sama untuk segera dimakamkan sesuai ajaran agama. Pihak keluarga membuat surat pernyataan tertulis bahwa mereka menerima hasil pemeriksaan polisi dan tidak menghendaki autopsi lanjutan.

“Kami sudah ikhlas. Yang penting jenazah ibu bisa dikubur dengan layak,” ujar Mesni mewakili keluarga.
Kapolres Wonogiri AKBP Wahyu Sulistyo melalui AKP Anom Prabowo menyampaikan apresiasi kepada warga yang sigap melapor. “Respons cepat masyarakat sangat membantu. Ini menjadi contoh baik bahwa kewaspadaan bersama dapat menyelesaikan kasus yang sudah lama menggantung,” tandasnya.
Penemuan ini sekaligus menutup babak pencarian yang selama hampir setahun menyisakan tanya di hati warga Dusun Tinasat. Area perkebunan RPH yang selama ini dikenal sepi dan sering dilalui warga pencari rumput, kini kembali sunyi — kali ini dengan rasa lega yang menyelimuti.
Pewarta : Nandang Bramantyo

