RI News Portal. Minahasa Tenggara, 1 Desember 2025 – Lembaga Swadaya Masyarakat Garda Timur Indonesia (GTI) menegaskan bahwa insiden kericuhan yang terjadi di Desa Malompar, Kecamatan Tombatu Timur, Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara, pada akhir November 2025, sama sekali bukan berlatar belakang konflik antar kelompok masyarakat atau antar umat beragama.
Ketua Umum GTI, Fikri Alkatiri, dalam keterangan resminya pada Minggu (30/11/2025), menyatakan bahwa peristiwa tersebut murni merupakan ulah segelintir oknum yang tidak bertanggung jawab dan tidak merepresentasikan sikap kolektif warga setempat.
“Ini bukan konflik agama, bukan pula benturan antar kelompok masyarakat. Yang terjadi adalah tindakan individu-individu yang tidak dapat mengendalikan emosi dan memilih jalan kekerasan. Kami meminta publik agar tidak terjebak dalam narasi SARA yang sengaja disebar untuk kepentingan tertentu,” ujar Fikri.
Ia menambahkan, penyebaran informasi bernada provokatif di media sosial dalam beberapa hari terakhir justru memperburuk situasi dan berpotensi menciptakan ketakutan yang tidak perlu di tengah masyarakat yang selama ini hidup rukun.

“Jangan ada pihak yang memanfaatkan insiden ini untuk memecah belah. Serahkan sepenuhnya proses hukum kepada aparat kepolisian dan kejaksaan. Masyarakat diminta tetap tenang dan tidak terpancing emosi,” tegasnya.
GTI juga mengapresiasi respons cepat Polda Sulawesi Utara dan Polres Minahasa Tenggara yang langsung melakukan penyelidikan intensif serta menangkap sejumlah pelaku. Hingga berita ini diturunkan, setidaknya lima orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Selain kepada masyarakat umum, GTI mengimbau pemerintah kabupaten Minahasa Tenggara, para tokoh adat, tokoh agama Kristen maupun Islam, serta organisasi kemasyarakatan setempat untuk bersinergi menjaga stabilitas dan meredam isu-isu liar yang masih beredar.
“Sulawesi Utara telah puluhan tahun menjadi contoh daerah yang menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan. Jangan karena ulah beberapa oknum, citra positif itu dirusak. Kita semua bertanggung jawab menjaga perdamaian yang telah dibangun bersama,” pungkas Fikri Alkatiri.
Hingga saat ini, situasi di Desa Malompar dan sekitarnya dilaporkan telah kondusif. Aktivitas warga kembali berjalan normal, dan tidak ada laporan lanjutan mengenai aksi kekerasan atau ketegangan baru.
Pewarta : Marco Kawulusan

