RI News Portal. Labura, 30 November 2025 – Gelombang banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara pekan ini berhasil menggerakkan hati civitas akademika Universitas Terbuka (UT) Zauhari Labura. Sejak pagi Ahad (30/11/2025), puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Utama Zauhari (Salut) Labura membuka posko pengumpulan donasi terbuka di halaman kampus setempat.
Bencana yang terjadi hampir bersamaan di Kabupaten Tapanuli bagian selatan, Mandailing Natal (Madina), serta Kota Sibolga meninggalkan dampak berat: ratusan rumah terendam, jalan putus, dan ribuan warga mengungsi. Kondisi tersebut memicu respons cepat dari komunitas mahasiswa UT Zauhari Labura yang langsung menginisiasi penggalangan bantuan logistik dan dana.
“Kami baru membuka posko sejak pukul 07.00 pagi tadi, tapi animo masyarakat sangat luar biasa,” ujar Abdi Irvansyah, S.Pd., Direktur Operasional sekaligus Staf IT Salut Zauhari Labura, saat ditemui di lokasi pengumpulan donasi. “Alhamdulillah, dalam hitungan jam sudah terkumpul ratusan kilogram pakaian layak pakai untuk anak-anak dan dewasa, mie instan, minyak goreng, makanan ringan, serta sejumlah uang tunai dari warga sekitar kampus.”

Menurut Abdi, seluruh bantuan yang terkumpul hingga sore hari akan segera dikemas dan dikoordinasikan dengan pihak terkait untuk disalurkan langsung ke lokasi bencana pada malam ini juga. “Kami tidak ingin bantuan terlambat sampai. Koordinasi dengan relawan lapangan sudah kami lakukan agar distribusi tepat sasaran,” tambahnya.
Penggalangan donasi ini rencananya akan berlangsung selama beberapa hari ke depan hingga kebutuhan mendesak korban terpenuhi. Selain barang kebutuhan pokok, Salut Zauhari Labura juga membuka rekening khusus bagi masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan dalam bentuk uang.
Baca juga : Krisis BBM di Subulussalam: Banjir dan Longsor Picu Antrean Kilometeran Meski Pasokan Telah Tiba
Inisiatif yang lahir dari rasa kemanusiaan mahasiswa ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. “Kampus bukan hanya tempat menuntut ilmu, tapi juga ladang pengabdian. Semoga langkah anak-anak kami ini menjadi berkah dan meringankan derita saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah,” tutur salah seorang dosen yang enggan disebut namanya.
Hingga berita ini diturunkan, posko donasi di depan gerbang Universitas Terbuka Zauhari Labura masih ramai didatangi warga yang terus berdatangan membawa bantuan. Solidaritas yang terbangun di tengah bencana ini menjadi bukti bahwa empati dan kepedulian masih menjadi nafas utama masyarakat Sumatera Utara.
Pewarta: T-Gaul

