RI News Portal. Jakarta Selatan, 24 November 2025 – Polres Metro Jakarta Selatan mengamankan seorang pria yang diduga kuat terlibat dalam hilangnya Alvaro Kiano Nugroho, bocah berusia 6 tahun yang dilaporkan menghilang sejak akhir Oktober lalu. Pria yang diamankan ternyata adalah ayah tiri korban sendiri.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Nicolas Lilipaly mengonfirmasi penangkapan tersebut dilakukan jauh sebelum ditemukannya kerangka manusia yang diduga kuat milik Alvaro di wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada pekan lalu.
“Iya, penangkapan dilakukan dulu, sebelum penemuan kerangka,” ujar Nicolas kepada wartawan di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (24/11).
Penangkapan ayah tiri Alvaro menjadi titik terang pertama yang signifikan setelah lebih dari tiga pekan pencarian intensif yang melibatkan satuan reserse mobile, unit K9, dan relawan masyarakat. Menurut sumber internal penyidik, penangkapan bermula dari analisis pola komunikasi keluarga serta keterangan saksi-saksi di lingkungan tempat tinggal korban di kawasan Jakarta Selatan.

Sementara itu, penemuan kerangka anak laki-laki di semak-belakang Perumahan Pesanggrahan pada 18 November lalu mempercepat proses penyidikan. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri hingga kini masih melakukan serangkaian uji forensik, termasuk tes DNA mitokondria, untuk memastikan identitas kerangka tersebut.
Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam yang turut serta dalam olah TKP awal hanya menyebut telah mengamankan satu orang untuk diperiksa lebih lanjut. “Satu orang yang ditangkap. Untuk detailnya nanti akan dijelaskan Polres,” katanya singkat.
Saat ini terduga pelaku—yang juga ayah tiri Alvaro—masih menjalani pemeriksaan maraton di ruang penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan. Penyidik diketahui menerapkan pendekatan psikologi forensik dalam penginterogasian mengingat sensitivitas hubungan keluarga antara pelaku dan korban.
Baca juga : Kunjungan BAM DPR RI ke Subulussalam: Titik Balik Penyelesaian Konflik Agraria dengan PT Laot Bangko
Kasus ini menambah daftar panjang kekerasan terhadap anak di lingkup keluarga inti dan extended family di wilayah Jakarta. Pakar kriminologi dari Universitas Indonesia, Dr. Adrianus Meliala, menyatakan bahwa motif domestik sering kali sulit terdeteksi karena tertutup oleh ikatan emosional dan ketakutan korban untuk melapor.
“Hilangnya anak dalam pengasuhan orang tua tiri atau pasangan baru orang tua biologis kerap berakhir tragis jika tidak ada intervensi dini dari lingkungan terdekat,” ujar Adrianus.
Hingga berita ini diturunkan, polisi belum merilis motif pasti maupun kronologi lengkap kejadian. Penyebab kematian Alvaro—jika memang kerangka yang ditemukan adalah miliknya—masih menunggu hasil autopsi forensik resmi dari RS Polri Kramat Jati.
Penyidik menjanjikan perkembangan signifikan dalam waktu dekat seiring berjalannya uji laboratorium DNA dan pemeriksaan saksi ahli anak.
Pewarta : Yudha Purnama

