RI News Portal. Girimarto, Wonogiri – Sebuah rumah semi-permanen milik Heni Purwanti (42), warga Dusun Gembol Lor RT 02/RW 05, Desa Nungkulan, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri, hangus terbakar pada Kamis sore, 20 November 2025, sekitar pukul 15.30 WIB. Peristiwa yang diduga merupakan pembakaran disengaja ini meninggalkan luka psikologis mendalam bagi keluarga korban dan keresahan di kalangan warga sekitar.
Rumah tersebut dalam keadaan kosong karena Heni Purwanti sejak Rabu malam menginap di rumah mertuanya di desa tetangga. Api pertama kali terlihat membakar kursi teras kayu jati dan dengan cepat merembet ke jendela serta sebagian dinding depan rumah. Kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp5 juta.
Dua saksi kunci yang sedang bekerja di kebun masing-masing di sisi barat dan utara rumah korban memberikan keterangan yang saling menguatkan. Mereka melaporkan melihat sebuah sepeda motor sport warna merah dengan dua orang pengendara berhenti di halaman rumah beberapa menit sebelum api membesar. Setelah api terlihat, motor tersebut melaju kencang meninggalkan lokasi ke arah barat.
“Saya kira itu mas suaminya Bu Heni yang pulang sebentar. Tapi kok begitu ada api langsung tancap gas,” ujar salah satu saksi kepada penyidik Polsek Girimarto.

Tim Inafis Satreskrim Polres Wonogiri yang tiba di lokasi pukul 16.15 WIB menemukan indikasi kuat penggunaan bahan pemercepat api berupa bensin. Bekas tumpahan cairan berbau menyengat terdeteksi di lantai teras dan di dekat kursi yang menjadi titik awal kebakaran.
Informasi yang berhasil dihimpun penyidik dari lingkungan korban mengungkap bahwa Heni Purwanti dalam beberapa bulan terakhir kerap meminjam uang melalui sistem bank harian atau yang dikenal masyarakat setempat sebagai “bank plecit” dengan bunga harian tinggi. Beberapa penagih diketahui pernah mendatangi rumahnya dan mengeluarkan ancaman secara verbal ketika pembayaran terlambat.
“Kemarin malam saja ada yang datang teriak-teriak di depan rumah minta uang. Bu Heni sampai takut dan mengungsi ke rumah orang tuanya,” cerita seorang tetangga yang enggan disebut namanya.
Kapolres Wonogiri AKBP Wahyu Sulistyo, S.H., S.I.K., M.P.M., melalui Kasihumas AKP Anom Prabowo, S.H., M.H., menyatakan bahwa motif ekonomi akibat tekanan penagihan hutang menjadi salah satu hipotesis utama yang sedang didalami.
Baca juga : Kecelakaan Beruntun di Giriwoyo: Boncengan Tiga Picu Tabrakan Maut, Mobil Hit and Run Masih Buron
“Saat ini kami mengembangkan penyelidikan ke arah motif pembalasan atau intimidasi terkait urusan hutang-piutang korban. Semua keterangan saksi, rekaman CCTV warga sekitar, dan jejak kendaraan, hingga komunikasi telepon korban sedang kami dalami secara ilmiah,” ungkap AKP Anom Prabowo, Kamis malam.
Polres Wonogiri juga telah berkoordinasi dengan beberapa kelompok penagih bank harian yang beroperasi di wilayah Wonogiri selatan untuk meminta keterangan dan mencocokkan identitas pelaku yang terekam saksi.
Masyarakat diminta tidak berspekulasi liar dan segera melaporkan apabila melihat sepeda motor sport merah dengan ciri-ciri tertentu atau mengetahui informasi tentang orang-orang yang pernah mengancam korban.
“Kami memberikan atensi penuh. Kasus ini tidak hanya soal kerugian materi, tapi juga teror terhadap warga yang dapat mengganggu rasa aman masyarakat,” tegas AKP Anom Prabowo.
Hingga Jumat dini hari (21/11/2025), proses olah TKP masih berlangsung intensif dan penyidik berharap dalam waktu dekat identitas pelaku dapat segera terungkap.
Pewarta: Nandang Bramantyo

