RI News Portal. Las Vegas, 20 November 2025 – Cuaca dingin ekstrem dan potensi hujan lebat diperkirakan akan menjadi faktor penentu dalam persaingan gelar juara dunia Formula 1 2025 yang memasuki tiga seri terakhir. Lando Norris, yang memimpin klasemen dengan keunggulan 24 poin atas rekan satu timnya Oscar Piastri, mengakui bahwa kondisi basah di Sirkuit Las Vegas Strip berpotensi mengacaukannya strategi tim McLaren yang selama ini mengandalkan performa konsisten di lintasan kering.
Berbeda dengan sebagian besar sirkuit jalan raya lainnya yang memiliki drainase relatif baik, permukaan Las Vegas Strip Circuit didominasi oleh cat marka jalan berwarna putih dan permukaan aspal yang licin saat basah. Kombinasi tersebut, ditambah suhu malam hari yang diprediksi turun hingga mendekati 8–10°C, dapat menurunkan grip ban secara drastis dan meningkatkan risiko aquaplaning, terutama pada tikungan panjang di sektor kedua.
“Sensasi mengemudi di atas cat-cat itu sudah tidak nyaman di kondisi kering, apalagi kalau basah. Grip-nya hampir nol di beberapa tempat,” ungkap Norris pada sesi konferensi pers hari Rabu. Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa keunggulan aerodinamika McLaren MCL39 yang selama ini menjadi senjata utama di lintasan berkecepatan tinggi bisa berkurang signifikan dalam kondisi licin.

Sementara itu, George Russell dari Mercedes menunjukkan optimisme yang lebih terukur. Tim berbasis Brackley itu menilai Las Vegas sebagai salah satu dari sedikit sirkuit tersisa di kalender 2025 yang secara karakteristik cocok dengan paket mobil W16 mereka, terutama pada sektor kecepatan rendah dan traksi keluar tikungan. “Jika ada satu balapan yang kami tandai sebagai peluang realistis untuk menang musim ini, maka ini adalah balapan tersebut,” ujar Russell. Ia bahkan secara terbuka menyatakan lebih memilih kondisi kering agar Mercedes dapat memaksimalkan potensi mobil, namun tetap mengakui bahwa hujan bisa menjadi “pembuka peluang” bagi tim-tim yang selama ini kesulitan bersaing di lintasan kering.
Pernyataan senada datang dari Max Verstappen. Juara dunia empat kali itu menyebut kondisi basah di Las Vegas akan “sangat sulit diprediksi” karena kombinasi suhu rendah dan potensi ban intermediate atau wet yang sulit mencapai jendela suhu kerja optimal. “Kalau sampai trek banjir dan sesi latihan dibatasi, itu mungkin justru menguntungkan karena semua tim akan memiliki data yang sama terbatasnya,” kata pembalap Red Bull itu dengan nada setengah bercanda.
Baca juga : Stabilitas Harga Pangan Jelang Nataru 2025/2026: Mendag Tinjau Pasar Cihapit Bandung
Dari sudut pandang strategi kejuaraan, hujan berpotensi menggeser dinamika persaingan. McLaren yang selama paruh kedua musim 2025 menunjukkan superioritas di lintasan kering—terutama pada sirkuit berkecepatan tinggi—berisiko kehilangan poin krusial jika Norris dan Piastri mengalami kesulitan adaptasi. Sebaliknya, tim seperti Mercedes atau bahkan Ferrari (yang secara historis cukup kompetitif di kondisi basah) dapat memanfaatkan situasi untuk memperkecil jarak di klasemen konstruktor.
Dengan hanya tersisa Las Vegas, Qatar, dan Abu Dhabi, setiap poin menjadi sangat berharga. Cuaca yang tidak menentu di Nevada akhir pekan ini berpotensi menjadi titik balik musim 2025—baik bagi Norris yang berupaya mengamankan gelar juara dunia pertamanya, maupun bagi para penantang yang masih menyimpan harapan tipis untuk mencuri takhta di menit-menit terakhir.
Pewarta : Vie

