RI News Portal. Semarang, 12 November 2025 – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Wonogiri turut serta dalam Pelatihan Pra Operasi (Latpraops) Zebra Candi Tahun Anggaran 2025, yang berlangsung di Gedung Borobudur Mapolda Jawa Tengah pada Rabu (12/11/2025). Acara ini menandai tahap persiapan krusial untuk memastikan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) di seluruh wilayah Jawa Tengah, khususnya menjelang Operasi Lilin 2025 yang akan datang.
Pelatihan ini dibuka secara langsung oleh Wakaopsda Ops Zebra Candi 2025, Kombes Pol Risto Samodra, S.Sos., S.I.K., S.H., M.H. Dalam sambutannya, ia menekankan urgensi keselarasan pemahaman di seluruh jenjang kepolisian untuk mendukung kelancaran operasi. “Penyamaan persepsi dari pimpinan hingga pelaksana lapangan menjadi kunci utama agar operasi berjalan efektif, aman, dan berorientasi humanis,” ujarnya, sebagaimana dikutip dari arahan resmi.

Para Kasatgas kemudian memaparkan kerangka strategi operasi, yang mengalokasikan pendekatan preemtif sebesar 40 persen, preventif 40 persen, dan represif 20 persen. Fokus utama ditempatkan pada penegakan hukum berbasis teknologi melalui sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), dengan penindakan manual hanya diterapkan secara selektif dan terbatas. Kasatgas Kamseltibcarlantas, AKBP Edy Bagus Sumantri, S.I.K., mengingatkan seluruh personel untuk menjalankan tugas dengan integritas tinggi. “Prioritaskan interaksi positif melalui senyum, sapa, dan salam; hindari segala bentuk penyimpangan seperti pungli, serta tekankan edukasi dan perlindungan keselamatan bagi pengguna jalan,” tuturnya.
Kaset Ops Zebra Candi 2025, AKBP Agus Puryadi, S.H., S.I.K., M.Si., merinci jadwal pelaksanaan operasi yang akan berlangsung selama 14 hari, dari 17 hingga 30 November 2025. Tujuan primer adalah menekan angka kecelakaan lalu lintas serta meningkatkan kesadaran disiplin berlalu lintas di kalangan masyarakat. Operasi ini melibatkan integrasi lintas fungsi kepolisian, mencakup intelijen, bina masyarakat (binmas), sabhara (samapta), lalu lintas, dan humas, sekaligus berkolaborasi dengan instansi eksternal terkait. “Kinerja personel di lapangan mencerminkan standar profesionalisme Polri secara keseluruhan. Terapkan pengawasan ketat untuk mencegah pelanggaran, sambil mempertahankan pendekatan pelayanan yang humanis,” tegas AKBP Agus Puryadi.
Baca juga : Silaturahmi Jurnalis Sumbar dan Perantau Minang di Cengkareng: Menjaga Adat di Tengah Ibukota
Dari perspektif Polres Wonogiri, Kapolres AKBP Wahyu Sulistyo, S.H., S.I.K., M.P.M., menyampaikan komitmen penuh melalui perwakilan Kasihumas AKP Anom Prabowo, S.H., M.H. “Jajaran kami siap mengimplementasikan operasi dengan prinsip profesionalisme, humanisme, dan edukasi. Bukan hanya penindakan, melainkan pembentukan budaya tertib lalu lintas yang berkelanjutan di masyarakat,” kata AKP Anom Prabowo.
Latpraops ini diharapkan membekali personel dengan pemahaman mendalam terhadap taktik lapangan, sekaligus memperkuat citra Polri yang presisi—berbasis prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan. Inisiatif semacam ini menjadi bagian dari upaya sistematis kepolisian daerah untuk mengantisipasi lonjakan volume lalu lintas akhir tahun, dengan penekanan pada pencegahan proaktif daripada reaktif semata.
Pewarta: Nandang Bramantyo

