RI News Portal. Subulussalam, 12 November 2025 – Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 digelar secara sederhana namun penuh makna di halaman Kantor Wali Kota Subulussalam, Selasa pagi ini. Acara yang mengusung tema nasional “Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju” menjadi refleksi kolektif atas upaya memperkuat pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya di wilayah perbatasan seperti Subulussalam.
Asisten I Pemerintah Kota Subulussalam, Asrul Assani, MSi, hadir mewakili Wali Kota dan sekaligus membacakan amanat Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin. Turut serta dalam acara ini perwakilan Kapolres Subulussalam yang diwakili Kompol Zainuddin, perwakilan Dandim 0118 Subulussalam, serta seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Kota (SKPK). Hadir pula Kadis Perhubungan Awaluddin, SE; Kepala BKPSDM Rano Saraan, SE; Kadis Kesehatan Munawaroh; Kadis Pertanian; Kadis Perindagkop dan UKM Junifar, SOS; beserta jajaran kepala puskesmas dan tenaga medis se-Kota Subulussalam.

Dalam amanatnya, Menteri Kesehatan menekankan bahwa HKN ke-60 merupakan pengingat krusial bagi seluruh elemen kesehatan, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk melanjutkan enam pilar transformasi kesehatan nasional. Pilar-pilar tersebut mencakup:
- Transformasi layanan primer, dengan penguatan puskesmas dan posyandu agar lebih proaktif dalam pencegahan penyakit melalui pendekatan preventif berbasis komunitas.
- Transformasi layanan rujukan, melalui peningkatan mutu dan aksesibilitas rumah sakit sebagai ujung tombak penanganan kasus kompleks.
- Transformasi sistem ketahanan kesehatan, untuk membangun kesiapsiagaan nasional menghadapi wabah dan krisis melalui penguatan infrastruktur surveilans.
- Transformasi sistem pembiayaan kesehatan, memastikan keberlanjutan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang adil dan efisien.
- Transformasi SDM kesehatan, dengan penambahan jumlah serta peningkatan kompetensi tenaga medis di daerah terpencil.
- Transformasi teknologi kesehatan, melalui digitalisasi data dan layanan untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis bukti.
Baca juga : Artikel ; Menelusuri Nasib Wartawan di Tengah Ancaman dan Intimidasi
“Transformasi kesehatan tidak bisa hanya dikerjakan oleh Kementerian Kesehatan, tetapi harus menjadi gerakan bersama seluruh komponen bangsa,” tegas Menkes dalam kutipan amanat yang dibacakan Asrul Assani. Ajakan ini menegaskan perlunya kolaborasi lintas sektoral guna mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan resilien terhadap tantangan global.
Sebagai wujud komitmen lokal, Pemerintah Kota Subulussalam memberikan penghargaan kepada individu dan institusi berprestasi sebagai apresiasi atas dedikasi mereka dalam mendukung layanan kesehatan. Penghargaan tersebut meliputi:
- Posyandu Kasi Sayang Desa Mukti Makmur sebagai Posyandu terbaik se-Kota Subulussalam, atas inisiatif inovatif dalam edukasi gizi dan imunisasi anak.
- Ellaty Topia dari Posyandu Melati Desa Subulussalam Utara sebagai Kader Posyandu Terbaik, berkat kontribusinya dalam mobilisasi masyarakat untuk pemeriksaan rutin.
- UPTD Puskesmas Jontor atas capaian tertinggi dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG), yang berhasil menjangkau ribuan warga rentan.

Kadis Kesehatan Munawaroh menyatakan bahwa penghargaan ini bukan sekadar simbol, melainkan stimulus untuk mempercepat implementasi pilar transformasi di tingkat grassroots. “Di Subulussalam, kami fokus pada pencegahan primer melalui posyandu, sambil memanfaatkan teknologi sederhana untuk pelaporan data real-time,” ujarnya usai acara.
Peringatan HKN kali ini juga menjadi momentum evaluasi capaian daerah dalam mendukung agenda nasional. Dengan populasi yang mayoritas berada di wilayah pedesaan, Subulussalam terus berupaya mengatasi disparitas akses melalui program CKG dan penguatan SDM kesehatan. Kolaborasi dengan sektor pertanian dan UKM, misalnya, telah menghasilkan integrasi edukasi kesehatan dalam rantai pasok pangan lokal.
Acara ditutup dengan doa bersama dan komitmen bersama untuk menjadikan transformasi kesehatan sebagai prioritas pembangunan berkelanjutan. Di tengah dinamika global kesehatan pasca-pandemi, inisiatif seperti ini memperkuat narasi bahwa kemajuan Indonesia dimulai dari daerah-daerah seperti Subulussalam.
Penulis: Jaulim Saran

