RI News Portal. Jakarta, 8 November 2025 – Provinsi DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat secara konsisten mendominasi klasemen medali cabang olahraga angkat besi pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XVII dan Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) XI yang berlangsung di Jakarta sejak 1 November 2025. Data resmi pertandingan hingga hari kedelapan menunjukkan ketiga provinsi ini menguasai mayoritas medali emas, mencerminkan kekuatan infrastruktur pembinaan atlet pelajar di wilayah Jawa sebagai pusat populasi dan sumber daya olahraga nasional.
DKI Jakarta memimpin dengan raihan enam medali emas, disertai empat perak dan tiga perunggu. Prestasi serupa dicatatkan Jawa Tengah melalui enam emas, dua perak, dan dua perunggu. Jawa Barat menyusul di posisi ketiga dengan lima emas, lima perak, serta lima perunggu. Ketiganya secara kolektif meraup 17 dari total 14 medali emas yang diperebutkan dalam cabang ini, menandakan konsentrasi talenta lifter pelajar di kawasan urban dan semi-urban Jawa.

Meski demikian, provinsi luar Jawa turut menorehkan capaian signifikan, menunjukkan potensi decentralisasi pembinaan olahraga. Kalimantan Timur, Riau, Papua, dan Lampung masing-masing menyabet dua medali emas. Sementara itu, Banten, Aceh, serta Kalimantan Selatan berhasil merebut satu emas per provinsi. Partisipasi ini melibatkan 22 kontingen yang memperebutkan 14 kelas berat, yaitu +88 kg putra, 56 kg putra, 60 kg putra, 65 kg putra, 71 kg putra, 79 kg putra, 88 kg putra untuk kategori putra; serta +69 kg putri, 44 kg putri, 48 kg putri, 53 kg putri, 58 kg putri, 63 kg putri, dan 69 kg putri untuk kategori putri.
Secara keseluruhan, hingga hari kedelapan ajang, medali yang telah dibagikan mencakup 250 emas, 250 perak, dan 335 perunggu dari berbagai cabang. Popnas XVII dan Peparpenas XI melibatkan 5.783 atlet, dengan 5.175 di antaranya berkompetisi di Popnas dan 608 di Peparpenas. Popnas mempertandingkan 344 nomor dari 23 cabang olahraga, sementara Peparpenas menyajikan 125 nomor dari empat cabang. Seluruh pertandingan digelar di 30 venue berstandar nasional dan internasional yang tersebar di empat kota administrasi DKI Jakarta, memastikan fasilitas optimal bagi atlet pelajar dari seluruh nusantara.
Baca juga : Swasembada Pangan di Ujung Sawah: P3-TGAI Hidupkan Irigasi Tawangrejo
Dominasi Jawa dalam angkat besi ini tidak hanya mencerminkan investasi jangka panjang pada program sekolah olahraga dan klub lokal, tetapi juga menyoroti tantangan pemerataan pembinaan di daerah perifer. Dengan ajang yang berakhir pada 10 November 2025, hasil ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta Komite Olahraga Nasional Indonesia untuk memperluas akses pelatihan bagi provinsi non-Jawa guna menciptakan kompetisi yang lebih seimbang di masa depan.
Pewarta : Yudha Purnama

