RI News Portal. Nguntoronadi, Wonogiri – Hujan deras yang disertai angin kencang pada Selasa (4/11/2025) sore memicu tumbangnya pohon berukuran besar di kawasan Gunung Pegat, Desa Bumiharjo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri. Kejadian yang terjadi sekitar pukul 15.30 WIB ini sempat menutup total akses Jalan Raya Wonogiri–Pacitan, mengakibatkan kemacetan lalu lintas dua arah pada jalur vital penghubung antarwilayah tersebut.
AKP Tri Agus, S.H., Kapolsek Nguntoronadi, menyatakan bahwa pohon tumbang dipicu oleh kombinasi tanah yang jenuh air pasca-hujan intens serta hembusan angin dengan kecepatan signifikan. “Laporan masuk tidak lama setelah cuaca ekstrem melanda. Kami langsung bergerak bersama relawan tanggap bencana dan warga setempat untuk evakuasi manual,” katanya. Proses pemindahan batang pohon yang melintang di badan jalan berlangsung sekitar 30 menit, dengan jalur kembali lancar pada pukul 16.00 WIB melalui upaya gotong royong.
Peristiwa ini tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan infrastruktur, meski berpotensi mengganggu mobilitas pengguna jalan, termasuk kendaraan logistik dan transportasi publik. Analisis awal menunjukkan bahwa akar pohon yang melemah akibat erosi tanah basah menjadi faktor utama, sebuah pola yang semakin sering muncul seiring perubahan iklim yang memicu frekuensi hujan ekstrem di Jawa Tengah.

AKP Anom Prabowo, S.H., M.H., Kasi Humas Polres Wonogiri, menyampaikan apresiasi atas koordinasi lapangan yang efektif. “Respons cepat personel Polsek Nguntoronadi menjadi contoh mitigasi dini terhadap ancaman hidrometeorologi. Kami terus memantau titik rawan melalui sinergi dengan BPBD dan pemerintah kecamatan,” ujarnya. Imbauan khusus ditekankan kepada masyarakat untuk menghindari perjalanan saat cuaca buruk serta melaporkan pohon rawan tumbang guna pencegahan proaktif.
Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat peningkatan curah hujan di Wonogiri hingga 150 mm/hari pada periode November 2025, yang berkorelasi dengan risiko longsor dan pohon tumbang di lereng pegunungan. Polres Wonogiri telah membentuk tim patroli rutin di sepanjang jalur rawan, termasuk pemetaan vegetasi berisiko tinggi untuk intervensi pencegahan jangka panjang.
Baca juga : Liverpool Amankan Posisi Puncak Grup Liga Champions melalui Kemenangan Tipis atas Real Madrid
Kejadian serupa menyoroti urgensi pengelolaan ruang terbuka hijau di koridor jalan raya, di mana deforestasi parsial dan kurangnya pemeliharaan pohon tua memperburuk vulnerabilitas. Penelitian lokal dari Universitas Sebelas Maret menunjukkan bahwa 65% insiden pohon tumbang di Jawa Tengah terkait kondisi tanah basah pasca-hujan, mendorong rekomendasi penanaman spesies akar dalam sebagai strategi adaptasi.
Pewarta: Nandang Bramantyo

