RI News Portal. Jakarta, 3 November 2025 – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengakselerasi program Cek Kesehatan Gratis (CKG) melalui pembentukan sentra-sentra layanan mandiri di berbagai lokasi di luar puskesmas. Strategi ini dirancang untuk mempercepat pencapaian target pemeriksaan kesehatan bagi 100 juta penduduk Indonesia hingga akhir 2025, dengan memanfaatkan kolaborasi lintas sektor dan inovasi sistem pendukung.
Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan, Setiaji, menyatakan bahwa kapasitas CKG saat ini telah mencapai sekitar 500 ribu pemeriksaan per hari. Proyeksi matematis sederhana menunjukkan potensi skalabilitas: dengan 500 ribu per hari, maka dalam seminggu tercapai 2,5 juta (500 ribu × 5 hari kerja efektif, mengakomodasi variasi akhir pekan), dan sebulan sekitar 10 juta (2,5 juta × 4 minggu). Angka ini menjadi dasar percepatan melalui sentra mandiri.
“Sekarang sehari ini kita bisa menyasar kurang lebih 500-an ya, 500-an artinya seminggu 2,5 juta lah, jadi kalau sebulan ya berarti 10 jutaan. Ini dilakukan agar dapat membuka layanan CKG secara mandiri,” ujar Setiaji usai konferensi pers Program Sandbox Kesehatan 2025 di Jakarta, Senin (3/11/2025).

Ia menjelaskan, sistem pendukung untuk layanan di luar puskesmas sedang menjalani uji coba intensif. Mekanisme ini memungkinkan klinik swasta, komunitas lokal, hingga perkantoran untuk mengoperasikan CKG secara independen, sehingga memperluas akses tanpa bergantung pada infrastruktur pemerintah primer.
“Sistemnya sudah kita siapkan, ini sekarang lagi uji coba. Jadi nanti klinik, komunitas, ataupun kantor bisa buka layanan CKG untuk menambah jumlah pemeriksaan,” tambah Setiaji.
Konsep sentra CKG ini mengadopsi model sukses sentra vaksinasi Covid-19, di mana lokasi fleksibel seperti klinik perusahaan menjadi titik layanan utama. Pendekatan ini tidak hanya mendekatkan pemeriksaan preventif ke masyarakat urban yang sibuk, tetapi juga mengintegrasikan data kesehatan secara real-time untuk analisis epidemiologi nasional.
“Dulu waktu Covid kan kita punya sentra-sentra vaksin, nah ini juga sama, sentra CKG. Selain Puskesmas, sekarang juga bisa di klinik, termasuk di perkantoran,” tegas Setiaji.
Baca juga : Prabowo Perintahkan TNI Bentuk Batalion Kesehatan dengan Modul Ambulans Udara untuk Krisis Global
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperkirakan sekitar 70 juta orang akan memanfaatkan CKG sepanjang 2025. Dengan peningkatan kapasitas menjadi 600 ribu pemeriksaan harian, diperkirakan 30 juta tambahan akan tercapai hingga akhir tahun. Perhitungan ini didasarkan pada tren akselerasi pasca-uji coba sistem mandiri.
“Dengan adanya Wakil Menteri Kesehatan Benjamin Paulus, kita berharap cakupan CKG dapat ditingkatkan. Terutama di segmen perkantoran,” kata Budi Gunadi Sadikin.
Langkah ini mencerminkan transformasi kebijakan kesehatan dari reaktif ke preventif, dengan fokus pada inklusi sektor swasta dan komunitas. Analis kesehatan masyarakat menilai, integrasi data dari sentra mandiri berpotensi menghasilkan model prediksi penyakit yang lebih akurat, mendukung alokasi sumber daya berbasis bukti.
Pewarta : Albertus Parikesit

