RI News Portal. Jakarta, 3 November 2025 – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara simbolis menyerahkan kunci pesawat angkut berat Airbus A400M kepada Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Agus Subiyanto di Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Senin pagi. Penyerahan ini menandai fase operasional awal dari program modernisasi alutsista TNI Angkatan Udara (AU) yang telah direncanakan sejak 2021.
Kunci pesawat selanjutnya diserahkan oleh Panglima TNI kepada Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono, sebagai penegasan bahwa A400M akan menjadi aset inti Skuadron Udara 31 yang bermarkas di Lanud Halim Perdanakusuma. Sebelum prosesi penyerahan, Presiden Prabowo membuka tirai lambang skuadron yang menempel pada badan pesawat, diikuti dengan penyiraman air kembang pada roda depan sebagai wujud doa keselamatan operasional.
Presiden kemudian meninjau interior kabin pesawat, didampingi Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Kunjungan ini menjadi penanda komitmen pemerintah dalam memastikan kesiapan teknologi baru bagi tugas-tugas kemanusiaan dan pertahanan nasional.

Pesawat pertama dari kontrak dua unit ini mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma dengan penyambutan tradisi water salute khas TNI AU. A400M, yang dikenal sebagai pesawat angkut terbesar dalam inventaris TNI AU saat ini, dirancang dalam konfigurasi multirole tanker and transport (MRTT). Kontrak pembelian ditandatangani pada Dubai Airshow 2021 dan mulai berlaku efektif tahun 2022, mencakup paket pemeliharaan terpadu serta pelatihan awak udara dan teknisi.
Kementerian Pertahanan juga telah menandatangani letter of intent untuk pengadaan empat unit tambahan di masa mendatang, menunjukkan strategi jangka panjang penguatan kemampuan proyeksi kekuatan udara Indonesia. Dengan panjang 45 meter dan lebar sayap 42 meter, A400M mampu mengangkut muatan hingga 37 ton pada jarak strategis, termasuk truk bahan bakar 80 ton atau ekskavator lapangan. Kapasitas personel mencapai 116 prajurit bersenjata lengkap, atau kombinasi sembilan palet standar militer ditambah 54 personel pendukung.
Keunggulan operasional A400M terletak pada kemampuannya mendarat di landasan pendek dan tidak beraspal, sehingga mendukung misi bantuan bencana alam di wilayah terpencil maupun operasi logistik di kawasan rawan konflik. Integrasi sistem pengisian bahan bakar udara (aerial refueling) juga memungkinkan perpanjangan jangkauan pesawat tempur lain, memperluas cakupan patroli maritim dan pengawasan wilayah udara nasional.
Baca juga : Wapres Gibran Hadiri Penghormatan Terakhir Pakubuwono XIII di Karaton Surakarta
Pengamat pertahanan dari Institut Studi Pertahanan dan Strategi Nasional (ISPSN) Dr. Lina Mariani menilai, “A400M bukan sekadar pengganti armada lama, melainkan lompatan teknologi yang memperkuat postur pertahanan Indonesia di Indo-Pasifik. Kemampuan short take-off and landing (STOL) serta daya angkut berat akan krusial dalam mendukung misi kemanusiaan di Papua, Natuna, hingga bantuan internasional di Pasifik Selatan.”
Dengan kedatangan unit pertama ini, TNI AU memasuki era baru interoperabilitas dengan sekutu NATO dan mitra regional yang juga mengoperasikan A400M, seperti Malaysia dan Spanyol. Program pelatihan awak udara telah berlangsung sejak 2023 di fasilitas Airbus di Sevilla, Spanyol, memastikan transisi operasional berjalan mulus.
Pemerintah menargetkan unit kedua tiba pada kuartal pertama 2026, diikuti evaluasi performa sebelum memutuskan percepatan pengadaan empat unit tambahan. Langkah ini sejalan dengan visi Minimum Essential Force tahap ketiga (2025–2029) yang menekankan penguatan mobilitas strategis udara sebagai pilar utama kedaulatan nasional.
Pewarta : Yudha Purnama

