RI News Portal. Jakarta, 30 Oktober 2025 – Dalam upaya mempercepat transformasi struktural ekonomi nasional, pemerintah mengumumkan program ambisius pembangunan Pasar 1.001 Malam yang akan memanfaatkan aset-aset idle milik negara di lokasi-lokasi prima perkotaan. Inisiatif ini, yang telah mendapatkan restu langsung dari Presiden Prabowo Subianto, dirancang khusus untuk menjadikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta sektor ekonomi kreatif sebagai lokomotif utama pertumbuhan inklusif.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar revitalisasi aset, melainkan paradigma baru dalam pengelolaan sumber daya negara yang selama ini “tertidur” di tengah potensi pasar yang menggiurkan. “Presiden secara tegas menginstruksikan agar aset strategis negara tidak lagi menjadi beban anggaran, tapi justru menjadi katalisator pemberdayaan masyarakat. Ini adalah komitmen konkret untuk mengubah aset mati menjadi denyut nadi ekonomi rakyat,” ujar Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, saat menyampaikan keterangan resmi di Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Program Pasar 1.001 Malam menargetkan pembangunan 1.001 titik pasar malam permanen yang tersebar di pusat-pusat kota besar, mulai dari Jakarta hingga pelosok daerah. Lokasi-lokasi ini akan dioptimalkan untuk aktivitas malam hari, memanfaatkan pola konsumsi masyarakat urban yang semakin bergeser ke jam malam. Dengan demikian, diharapkan dapat menyerap jutaan pelaku UMKM yang selama ini kesulitan mengakses pasar premium karena biaya sewa tinggi di mal-mal konvensional.

Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang mencapai lebih dari 60 persen menjadi fondasi utama program ini. Sementara itu, sektor ekonomi kreatif – yang kini menyerap 26,47 juta tenaga kerja dan mencatat ekspor hingga USD 12,89 miliar pada semester pertama 2025 – diproyeksikan melonjak menjadi penyumbang 8 persen PDB nasional pada akhir tahun ini.
Menurut Sekretaris Kementerian Ekonomi Kreatif, Dessy Ruhati, inisiatif ini selaras dengan tren global di mana pasar malam kreatif telah terbukti meningkatkan pendapatan pelaku usaha hingga 40 persen di negara-negara seperti Thailand dan Korea Selatan. “Kami melihat Pasar 1.001 Malam sebagai inkubator inovasi. Di sini, pelaku ekonomi kreatif tidak hanya menjual produk, tapi juga membangun brand dan cerita yang bisa diekspor ke pasar internasional,” katanya.
Untuk memastikan keberlanjutan, Cak Imin akan segera menerbitkan instruksi kepada Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Ekonomi Kreatif guna membentuk satuan tugas khusus. Pemerintah daerah ditargetkan terlibat penuh, dengan pilot project di lima kota besar – Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, dan Makassar – yang dijadwalkan beroperasi paling lambat Maret 2026.
Baca juga : Banjir Semarang Belum Surut: Upaya Modifikasi Cuaca Dikerahkan untuk Redam Krisis
Analisis internal Kemenko Pemberdayaan Masyarakat memperkirakan program ini berpotensi menyerap 500 ribu tenaga kerja baru dalam dua tahun pertama, sekaligus mengurangi angka kemiskinan struktural hingga 2 persen. “Ini adalah bukti bahwa pemerintahan Prabowo tidak hanya bicara soal angka, tapi menciptakan ekosistem di mana rakyat menjadi pemilik utama pertumbuhan ekonomi,” tambah Cak Imin.
Dengan demikian, Pasar 1.001 Malam bukan hanya menjadi simbol kebangkitan ekonomi malam, tapi juga tonggak sejarah dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 melalui pemberdayaan dari bawah.
Pewarta : Yudha Purnama

