RI News Portal. Sragen, 25 Oktober 2025 – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sragen kembali menorehkan gebrakan dalam pelayanan publik melalui program unggulan bertajuk “Polisi Menyapa”. Inisiatif ini menghadirkan pelayanan pembuatan dan perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) yang lebih cepat, ramah, dan bebas dari praktik pungutan liar, mencerminkan transformasi menuju kepolisian modern yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
Program ini merupakan wujud nyata dari visi Kapolres Sragen, AKBP Dewiana Syamsu Indyasari, untuk membangun institusi yang profesional, transparan, dan berempati. “Kami ingin masyarakat merasakan kehadiran Polri yang humanis, dekat, dan siap membantu tanpa batas,” ungkap Kasat Lantas Polres Sragen, Iptu Kukuh, dalam keterangannya, Sabtu (25/10/2025).
Proses SIM Efisien dalam 60 Menit Dengan pendekatan terkoordinasi, Satlantas Polres Sragen berhasil memangkas waktu pengurusan SIM menjadi hanya sekitar satu jam. Proses ini mencakup registrasi, pemeriksaan kesehatan dan psikologi, uji teori, uji praktik, hingga pencetakan SIM. Untuk mempermudah akses, masyarakat kini dapat mendaftar secara daring melalui aplikasi “Sidora” (SIM Daftar Online), yang memungkinkan pemohon mengatur jadwal tanpa harus menunggu lama di loket pelayanan.

Transparansi menjadi pilar utama program ini. “Kami menjamin tidak ada pungutan di luar ketentuan resmi PNBP. Biaya pelayanan tercantum jelas dan dapat diverifikasi melalui aplikasi resmi, sehingga tidak ada ruang untuk calo,” tegas Iptu Kukuh. Langkah ini diperkuat dengan pengawasan ketat melalui CCTV dan kehadiran personel Propam di setiap titik pelayanan.
Pelayanan yang Hangat dan Inklusif Berbeda dari pendekatan konvensional, “Polisi Menyapa” mengedepankan interaksi yang hangat dan komunikatif. Petugas dilatih untuk menyapa, membantu, dan memberikan informasi dengan ramah, menciptakan suasana pelayanan yang membuat pemohon merasa dihargai. Fasilitas pendukung seperti ruang tunggu ber-AC, Wi-Fi gratis, ruang laktasi, jalur disabilitas, dan area bermain anak turut melengkapi kenyamanan masyarakat.
Tak hanya berfokus pada pelayanan di kantor, tim Polisi Menyapa juga aktif menjangkau masyarakat melalui kegiatan keliling, seperti edukasi keselamatan berkendara di sekolah dan sosialisasi di komunitas. “Kami ingin mendobrak persepsi bahwa polisi hanya penegak hukum. Kami adalah sahabat masyarakat, hadir untuk melayani,” ujar Iptu Kukuh dengan penuh semangat.
Baca juga : Bedigas Laras: Kesenian Kreatif Desa Jatisari Memukau di Gebyar Sumpah Pemuda
Integrasi Digital dan Budaya Kerja 3S + 1I Inovasi ini diperkuat dengan platform digital terpadu “Polres Sragen BAIK”, yang memungkinkan masyarakat mengakses layanan SIM, SKCK, hingga kanal pengaduan dalam satu genggaman. Untuk menjaga kepuasan masyarakat, setiap meja pelayanan dilengkapi QR Code untuk penilaian langsung dari pengguna layanan.
Kapolres AKBP Dewiana menegaskan bahwa budaya kerja berbasis “3S + 1I” (Senyum, Sapa, Salam, dan Integritas) menjadi landasan utama. “Ini bukan sekadar jargon, melainkan komitmen kami untuk memberikan pelayanan yang tulus dan bersih,” katanya. Langkah ini sejalan dengan visi Polri Presisi yang dicanangkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Pionir Pelayanan Publik Modern Keberhasilan “Polisi Menyapa” menempatkan Polres Sragen sebagai pelopor pelayanan publik yang cepat, inklusif, dan berintegritas. Program ini tidak hanya mempermudah akses masyarakat terhadap layanan kepolisian, tetapi juga memperkuat kepercayaan publik terhadap institusi Polri. Dengan pendekatan humanis dan teknologi mutakhir, Polres Sragen membuktikan bahwa pelayanan publik dapat menjadi jembatan yang menghubungkan aparat dengan masyarakat secara harmonis.
Pewarta: Nandang Bramantyo

