
RI News Portal. Tembagapura, 6 Oktober 2025 – Tim tanggap darurat PT Freeport Indonesia berhasil mengevakuasi seluruh jenazah lima pekerja yang terjebak akibat luncuran material basah di tambang Grasberg Block Cave (GBC), Tembagapura, Mimika, Papua Tengah. Proses evakuasi berlangsung sejak Minggu (5/10) malam hingga Senin dini hari, menandai berakhirnya upaya pencarian yang intens sejak kejadian tragis pada 8 September 2025.
Kapolsek Tembagapura, Iptu Firman, dalam keterangannya kepada media dari Timika, Senin, mengonfirmasi bahwa kelima jenazah telah dibawa ke Timika. Empat jenazah akan diterbangkan ke Jakarta, sementara satu jenazah akan dimakamkan di Kuala Kencana, Timika. “Semuanya sudah dibawa ke Timika tadi pagi. Satu orang dikubur di Kuala Kencana, sedangkan empat orang diterbangkan ke Jakarta hari ini juga,” ujarnya.
Kelima pekerja tersebut merupakan karyawan PT Redpath Indonesia, kontraktor PT Freeport Indonesia di area tambang bawah tanah. Mereka adalah Victor Manuel Bastida Ballesteros (ekspatriat asal Chili), Balisang Telile (ekspatriat asal Afrika), Holong Gembira Silaban, Dadang Hermanto, dan Zaverius Magai. Jenazah Zaverius Magai akan dimakamkan di Kuala Kencana, sedangkan empat lainnya diberangkatkan ke Jakarta untuk proses pemulangan ke keluarga.

Menurut Iptu Firman, dua jenazah terakhir yang ditemukan, yaitu Holong Gembira Silaban dan Zaverius Magai, tiba di Rumah Sakit Tembagapura sekitar pukul 03.00 WIT. Setibanya di rumah sakit, kelima jenazah langsung ditangani oleh tim dokter dari Bidang Dokkes Polda Papua, dipimpin AKBP dr. Mansyuri SPFM, untuk proses identifikasi. “Kondisi jenazah dilaporkan utuh, hanya terjepit di antara lumpur yang masuk ke area tambang bawah tanah,” jelas Firman.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, menyampaikan duka mendalam atas kehilangan para pekerja yang disebutnya sebagai bagian dari keluarga besar Freeport. “Kehilangan ini membawa duka yang mendalam bagi kita semua. Saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang telah berada di Tembagapura sejak 14 September 2025. Semoga Tuhan memberi kekuatan dan ketabahan,” ujarnya.
Wenas menegaskan bahwa Freeport berkomitmen memberikan pendampingan penuh kepada keluarga korban serta mendukung proses identifikasi. Penemuan kelima jenazah ini merupakan kemajuan signifikan dalam upaya pencarian yang telah berlangsung sejak kejadian pada 8 September 2025. Sebelumnya, pada 20 September 2025, dua pekerja PT Cita Contract juga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Baca juga : Universitas Indonesia Luncurkan Program Studi Kecerdasan Artifisial, Siap Cetak Inovator Kelas Dunia
Hingga kini, belum ada informasi resmi mengenai langkah lanjutan yang akan diambil manajemen PT Freeport Indonesia pasca-evakuasi. Iptu Firman menyebutkan bahwa pihak kepolisian tidak memiliki akses ke informasi lebih lanjut dari rumah sakit. “Kami saja dilarang masuk ke rumah sakit,” ungkapnya.
Tragedi ini menjadi pengingat akan risiko tinggi di industri pertambangan bawah tanah. PT Freeport Indonesia terus berupaya memastikan keselamatan operasional sambil memberikan dukungan kepada keluarga korban. Peristiwa ini juga memicu perhatian terhadap prosedur keselamatan di tambang Grasberg, salah satu tambang tembaga dan emas terbesar di dunia.
Pewarta : Vie
