
RI News Portal. Jakarta, 3 Oktober 2025 – Masa tugas Masaki Yasushi sebagai Duta Besar Jepang untuk Indonesia resmi berakhir pada akhir pekan ini. Dalam prosesi perpisahan yang digelar pada Kamis malam (2/10/2025) di Jakarta, Masaki berbagi kenangan mendalam selama menjalankan tugas diplomatiknya di Indonesia, dengan sorotan khusus pada kunjungannya ke Kota Biak, Provinsi Papua.
Kunjungan ke Biak menjadi salah satu momen yang paling berkesan bagi Masaki. Ia teringat pada Monumen Perang Dunia II di Pantai Kampung Paray/Anggraidi, Distrik Biak Kota, yang didirikan pada 24 Maret 1994 melalui kesepakatan antara Pemerintah Indonesia dan Jepang. Monumen ini, yang menjadi tempat rekreasi populer di Biak, bukan hanya simbol sejarah, tetapi juga cerminan penghormatan warga setempat terhadap para tentara Jepang yang gugur selama perang.
“Sulit untuk memilih satu kenangan, tetapi kunjungan ke Papua benar-benar membekas di hati saya,” ujar Masaki. Ia terkesan dengan cara masyarakat Biak menjaga monumen tersebut dengan penuh hormat. “Orang Indonesia di Biak sungguh menjaga situs tersebut dengan rasa hormat yang luar biasa. Sayangnya, masih ada sisa-sisa tentara yang gugur,” tambahnya.

Setiap tahun, misi dari Kedutaan Besar Jepang mengunjungi Biak untuk memberikan penghormatan dan mengumpulkan peninggalan sejarah dari masa perang. Masaki memuji kerja sama antara masyarakat Papua, pemerintah daerah, dan pemerintah Indonesia, yang membuatnya merasa “sangat nyaman” dan menyebut pengalaman ini sebagai salah satu yang paling mengharukan selama masa tugasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Masaki menyampaikan harapannya agar penggantinya dapat melanjutkan kerja sama erat antara Jepang dan Indonesia, khususnya dalam pertukaran warga. Ia menekankan pentingnya penguatan hubungan melalui pendidikan dan tenaga kerja terampil. “Mahasiswa Indonesia yang ingin belajar di Jepang, universitas, dan tenaga kerja terampil akan menjadi kunci terpenting untuk perkembangan hubungan kita,” katanya.
Baca juga : Limbah Pabrik Tahu Ancaman Serius bagi Kelestarian Lubuk Larangan Al Ikhlas di Padangsidimpuan
Setelah mengakhiri masa tugasnya di Indonesia, Masaki akan memasuki masa purnatugas sebagai pegawai negeri Jepang. Namun, ia menyatakan masih ingin berkontribusi untuk hubungan Jepang dengan Indonesia dan kawasan Asia. “Saya akan mencari pekerjaan baru, mungkin di luar pemerintahan. Dengan pengalaman saya di sini, saya berharap bisa terus menjalin hubungan dengan Indonesia, Asia, dan dunia,” ungkapnya.
Perpisahan Masaki Yasushi bukanlah akhir dari ikatan kuat antara Jepang dan Indonesia, melainkan sebuah babak baru untuk melanjutkan kerja sama yang telah terjalin selama ini. Kenangan dari Biak dan semangatnya untuk mempererat hubungan bilateral akan menjadi warisan berharga dari masa tugasnya.
Pewarta : Setiawan Wibisono
