
RI News Portal. Krui, 30 September 2025 – Dunia pendidikan di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, kembali berduka. Seorang siswa kelas VII SMPN 12 Krui, Pekon Tanjung Jati, Kecamatan Pesisir Selatan, bernama Julian (13), meninggal dunia pada Senin (29/9) setelah diduga terlibat perkelahian dengan teman sekelasnya berinisial S. Insiden ini mengguncang komunitas pendidikan dan masyarakat setempat, memicu keprihatinan mendalam akan keamanan di lingkungan sekolah.
Peristiwa tragis ini terjadi di lingkungan sekolah dan langsung menjadi sorotan publik, melibatkan kalangan pendidik, aparat kepolisian, dan warga. Berdasarkan informasi awal, perkelahian antara Julian dan S, yang juga siswa kelas VII, berlangsung di area sekolah. Usai kejadian, Julian segera dilarikan ke Puskesmas Biha untuk mendapatkan pertolongan medis. Sayangnya, nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesisir Barat, Marnentinus, S.IP., melalui Plt. Kepala Bidang Pendidikan Dasar, PAUD, dan PNFI, Hadianca, S.E., menyampaikan duka mendalam atas kejadian ini. “Kami sangat terpukul dan prihatin. Dunia pendidikan seharusnya menjadi ruang aman bagi anak-anak untuk belajar dan berkembang, bukan tempat yang berujung pada tragedi,” ujar Hadianca. Ia menegaskan bahwa kasus ini menjadi peringatan keras bagi semua pihak untuk memperketat pengawasan dan memperkuat pembinaan karakter siswa.

Disdikbud Pesisir Barat saat ini tengah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengungkap kronologi lengkap peristiwa tersebut. Selain itu, tim dari Disdikbud akan segera diterjunkan ke SMPN 12 Krui untuk memberikan pendampingan kepada pihak sekolah, guru, dan keluarga korban. “Kami juga akan mengadakan konseling bagi siswa lain agar kondisi psikologis mereka dapat pulih pasca-kejadian ini,” tambah Hadianca, seraya menegaskan komitmen untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
Sementara itu, aparat kepolisian bergerak cepat dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Kapolsek Pesisir Selatan, Iptu Juni Rosiwan, S.Sos., mengonfirmasi bahwa penyelidikan sedang berlangsung. Namun, hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum dapat membeberkan detail penyebab perkelahian atau faktor pasti yang menyebabkan kematian Julian. “Kami masih mendalami kasus ini. Informasi lebih lanjut akan disampaikan setelah penyelidikan selesai,” ujarnya.
Tragedi ini menambah catatan kelam dunia pendidikan di wilayah tersebut, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya penguatan nilai-nilai kebersamaan dan penyelesaian konflik secara damai di kalangan pelajar. Masyarakat setempat berharap kejadian ini menjadi titik balik untuk perbaikan sistem pendidikan dan pengawasan di sekolah, agar lingkungan belajar benar-benar menjadi tempat yang aman dan mendukung perkembangan anak.
Pewarta : IF
