
RI News Portal. Nanga Pinoh, 29 September 2025 – Di tengah semangat pengkaderan generasi muda berbasis nilai-nilai Kristen, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Melawi turut ambil bagian dalam kegiatan Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) STKIP Melawi tahun 2025. Acara yang berlangsung di Taman Wisata KORWK Nanga Pinoh pada Sabtu (27/9/2025) ini diisi dengan sesi pembinaan dan pelatihan, menekankan pentingnya disiplin berlalu lintas sebagai bagian dari tanggung jawab sosial mahasiswa.
Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas organisasi mahasiswa, melainkan sebuah inisiatif kolaboratif yang mengintegrasikan pendidikan lalu lintas dengan isu-isu kontemporer seperti pencegahan penyalahgunaan narkoba. Melalui pendekatan ini, Polres Melawi berupaya membangun kesadaran di kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa, untuk menjadi agen perubahan dalam masyarakat. Pendekatan akademis dalam berita ini menyoroti bagaimana kolaborasi antara institusi kepolisian dan komunitas mahasiswa dapat menjadi model pembangunan karakter di tingkat lokal, terutama di wilayah Kalimantan Barat yang menghadapi tantangan lalu lintas dan narkotika.
Menurut Kapolres Melawi Polda Kalbar, AKBP Harris Batara Simbolon, S.I.K., S.H., M.Tr.Opsla, yang disampaikan melalui Kasat Lantas Iptu J.E. Kusuma, S.A.P., M.H., pembinaan ini merupakan strategi proaktif untuk mengajak mahasiswa menjadi teladan dalam ketertiban berlalu lintas. “Kami menyampaikan materi tentang tertib berlalu lintas, bahaya penyalahgunaan narkoba, serta peran Polri dan mahasiswa sebagai mitra,” ujar Iptu Kusuma. Ia menambahkan bahwa sesi juga mencakup pembahasan tentang kebebasan berpendapat di muka umum, termasuk aturan dan syarat yang harus dipenuhi untuk memastikan ekspresi pendapat tetap dalam koridor hukum.

Pendekatan ini mencerminkan perspektif interdisipliner, di mana pendidikan lalu lintas tidak hanya dilihat sebagai aturan teknis, tetapi juga sebagai bagian dari etika sosial dan pencegahan kriminalitas. Dalam konteks akademis, hal ini selaras dengan teori pembangunan masyarakat yang menekankan kemitraan antara lembaga negara dan kelompok sipil, seperti yang sering dibahas dalam studi kepolisian komunitas.
Di akhir sesi, Satlantas Polres Melawi menyerahkan sarana kontak (sarkon) berupa Buku Etika Berlalu Lintas dan tas ransel kepada para peserta. “Sebagai bentuk kemitraan bersama mahasiswa, kami menyerahkan sarana kontak ini. Semoga dapat bermanfaat serta semakin memperkuat kemitraan Polri bersama mahasiswa,” pungkas Iptu Kusuma. Penyerahan ini bukan hanya simbolis, melainkan upaya konkret untuk memperkuat jaringan kolaborasi jangka panjang.
Desi Triyala, Ketua PMK STKIP Melawi, menyambut positif kehadiran Polri dalam kegiatan yang merupakan kolaborasi antara PMK STKIP Melawi dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Kabupaten Melawi. “Terima kasih atas kehadiran, penyampaikan materi, pelatihan, serta bantuan sarana kontak yang diberikan. Semua yang diberikan akan sangat bermanfaat untuk kami,” tutur Desi. Ia menekankan bahwa setiap kegiatan seperti ini memiliki makna mendalam bagi mahasiswa, terutama dalam membentuk karakter yang bertanggung jawab dan berintegritas.
Kegiatan ini menandai langkah inovatif dalam pengkaderan mahasiswa, di mana elemen kepolisian diintegrasikan untuk memperkaya diskusi tentang isu publik. Berbeda dengan liputan media online konvensional yang sering fokus pada aspek sensasional, pendekatan jurnalistik akademis di sini menyoroti implikasi jangka panjang terhadap pembangunan sumber daya manusia di daerah perbatasan seperti Melawi. Kolaborasi semacam ini diharapkan menjadi contoh bagi institusi pendidikan lain untuk memperkuat sinergi dengan aparat keamanan, demi menciptakan generasi muda yang sadar hukum dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Pewarta : Lisa Susanti
