
RI News Portal. Sukoharjo, 25 September 2025 – Di bawah langit senja yang hangat di Taman Budaya Suryani, ratusan wajah penuh harap berkumpul pada Rabu malam (24/09/2025). Suara gemuruh tepuk tangan menyambut pengundian hadiah Tabungan Simanis edisi ke-XXII dari PT BPR Bank Sukoharjo (Perseroda), sebuah acara yang bukan sekadar ritual tahunan, melainkan simbol komitmen nyata lembaga keuangan daerah ini dalam membangun fondasi ekonomi masyarakat. Lebih dari sekadar undian berhadiah senilai ratusan juta rupiah, momen ini menjadi cerminan bagaimana inisiatif lokal dapat merajut ikatan antara keuangan inklusif dan budaya gotong royong, di tengah tantangan ekonomi pasca-pandemi yang masih menyelimuti Jawa Tengah.
Acara ini, yang digelar di pusat seni budaya ikonik Kabupaten Sukoharjo, menandai evolusi program Simanis yang telah berjalan selama lebih dari dua dekade. Berbeda dengan undian sebelumnya yang sering kali terpusat di gedung pemerintahan formal, penyelenggaraan di Taman Budaya Suryani kali ini sengaja dirancang untuk menyentuh denyut nadi komunitas. Ruang terbuka hijau yang dikelilingi instalasi seni lokal tidak hanya menyediakan panggung bagi pengumuman pemenang, tapi juga menjadi arena diskusi informal tentang peran perbankan daerah dalam mendukung UMKM dan literasi keuangan. “Ini bukan hanya soal hadiah, tapi tentang membangun kebiasaan menabung yang berkelanjutan di kalangan generasi muda dan pelaku usaha kecil,” ujar Maryanto, Direktur Utama PT BPR Bank Sukoharjo, saat membuka acara dengan pidato yang penuh semangat.

Program Tabungan Simanis, yang menjadi andalan bank ini sejak awal 2000-an, telah terbukti sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan total hadiah mencapai Rp 190 juta—tertinggi sepanjang sejarah program—undian kali ini menawarkan 35 unit barang mulai dari motor skutik premium hingga peralatan rumah tangga modern, semuanya dirancang untuk mendukung gaya hidup produktif nasabah. Data internal bank menunjukkan, sejak peluncurannya, Simanis telah menarik lebih dari 50.000 nasabah baru setiap tahun, dengan peningkatan saldo tabungan mencapai 15 persen secara kumulatif. Inovasi terbaru, seperti integrasi undian dengan aplikasi mobile banking, memungkinkan peserta memantau nomor undian secara real-time, sebuah langkah yang menjembatani kesenjangan digital di kalangan masyarakat pedesaan Sukoharjo.
Bupati Sukoharjo, Hj. Etik Suryani, S.E., M.M., turut hadir dan secara langsung mengundi hadiah utama, sebuah momen yang langsung disambut sorak sorai. Dalam orasinya, ia menekankan posisi strategis PT BPR Bank Sukoharjo sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). “Sebagai lembaga jasa keuangan yang sepenuhnya dimiliki pemerintah daerah, bank ini bukan hanya penjaga tabungan, tapi juga penggerak roda ekonomi. Keberadaannya diharapkan menciptakan efek multiplier yang luas, dari penyaluran kredit UMKM hingga pemberdayaan komunitas, sehingga setiap rupiah yang disimpan kembali mengalir sebagai berkah bagi masyarakat Sukoharjo,” jelas Etik, yang juga memuji bank ini atas kontribusinya dalam menurunkan angka kemiskinan daerah hingga 2 persen dalam dua tahun terakhir.
Baca juga : BNI Tingkatkan Suku Bunga Deposito USD Jadi 4 Persen untuk Tarik Dana Valas ke Dalam Negeri
Lebih dari sekadar apresiasi bagi nasabah setia, acara ini mencerminkan komitmen PT BPR Bank Sukoharjo dalam mewujudkan manfaat nyata dan keberkahan bagi warga. Melalui Simanis, bank tidak hanya memberikan insentif finansial, tapi juga edukasi tentang pentingnya inklusi keuangan di era digital. Seorang pemenang hadiah pertama, seorang ibu rumah tangga dari Kecamatan Weru yang memenangkan sepeda motor, berbagi cerita emosional: “Saya mulai menabung di Simanis karena undian ini seperti harapan kecil yang nyata. Kini, dengan hadiah ini, saya bisa mengembangkan warung kecil saya, dan anak-anak belajar bahwa menabung itu bukan beban, tapi jalan menuju masa depan lebih cerah.” Kisah seperti ini, yang bergaung di antara peserta, menggarisbawahi bagaimana program ini telah bertransformasi dari sekadar skema undian menjadi instrumen sosial-ekonomi yang mendalam.
Secara akademis, inisiatif seperti Simanis dapat dilihat sebagai model hybrid antara insentif perilaku dan pembangunan berkelanjutan. Penelitian dari Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, yang baru-baru ini menganalisis dampak program serupa di BUMD Jawa Tengah, menemukan bahwa undian berhadiah meningkatkan tingkat partisipasi menabung hingga 25 persen di kalangan kelompok berpenghasilan rendah. “Ini adalah contoh bagaimana perbankan daerah dapat mengintegrasikan elemen gamifikasi untuk mendorong literasi keuangan, sekaligus mendukung target Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi,” kata Dr. Rina Wijayanti, pakar ekonomi pembangunan UNS, yang hadir sebagai narasumber tamu di acara tersebut.
Namun, di balik euforia pengundian, tantangan tetap ada. Dengan pertumbuhan ekonomi Sukoharjo yang diproyeksikan mencapai 5,2 persen pada 2025, PT BPR Bank Sukoharjo dihadapkan pada kebutuhan untuk memperluas jangkauan ke wilayah pinggiran, di mana akses digital masih terbatas. Maryanto menjanjikan ekspansi cabang mikro dan kolaborasi dengan komunitas seni di Taman Budaya Suryani untuk workshop keuangan rutin. “Kami ingin Simanis bukan hanya undian tahunan, tapi gerakan budaya menabung yang tertanam dalam jiwa masyarakat,” tegasnya.
Saat lampu sorot memudar dan pemenang pulang membawa hadiah impian, acara di Taman Budaya Suryani meninggalkan pesan abadi: di tengah hiruk-pikuk ekonomi global, kekuatan sejati terletak pada ikatan lokal yang kuat. PT BPR Bank Sukoharjo, melalui Simanis, sekali lagi membuktikan bahwa keberkahan bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari komitmen yang disemai dengan tulus. Bagi masyarakat Sukoharjo, ini adalah pengingat bahwa setiap tabungan kecil bisa menjadi benih besar bagi kemakmuran bersama.
Pewarta : Surya Kencana
