
RI News Portal. Liwa, Lampung Barat, 3 September 2025 – Suasana hening di Taman Makam Pahlawan, Kecamatan Balik Bukit, mendadak berubah ricuh pada Rabu sore sekitar pukul 15:00 WIB. Puluhan pelajar terlibat dalam aksi tawuran yang mencoreng dunia pendidikan. Peristiwa ini tidak hanya mengagetkan warga sekitar, tetapi juga memicu keprihatinan mendalam atas maraknya kekerasan di kalangan pelajar.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, tawuran diduga melibatkan pelajar dari SMP Sekuting Terpadu dan SMP Negeri 1 Liwa. Sebuah video berdurasi 30 detik yang viral di media sosial memperlihatkan kekacauan tersebut. Dalam rekaman, teriakan dan benturan terdengar jelas, sementara seorang pelajar tampak membawa senjata tajam jenis celurit, memicu kepanikan warga yang berusaha melerai.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Lampung Barat, saat dikonfirmasi melalui WhatsApp oleh tim RINEWS.ID, membenarkan adanya kejadian tersebut. “Kami sudah memerintahkan Kepala SMPN 1 Liwa dan Kepala SMP Sekuting Terpadu untuk segera menindaklanjuti tawuran ini,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa pada Kamis (4/9/2025), pihak sekolah mulai mendata pelajar yang terlibat. Ternyata, tidak hanya siswa dari kedua SMP tersebut, tetapi juga pelajar SMA dan beberapa masyarakat umum berada di lokasi saat kejadian.

Pada Sabtu (6/9/2025), para pelajar yang terlibat telah mendapatkan pembinaan dari sekolah masing-masing. Rencananya, pada Senin (8/9/2025), akan digelar pertemuan antara siswa, orang tua, ketua komite sekolah, serta perwakilan dari Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas untuk membahas langkah pencegahan ke depan.
Dinas Pendidikan Lampung Barat juga mengimbau guru bimbingan konseling (BK) dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan untuk meningkatkan pembinaan secara intensif. “Kami meminta kerja sama dari orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka agar tidak mudah terprovokasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” tegas Plt. Kadisdik.
Baca juga : Menperin Dorong Bali Perluas Sentra IKM untuk Dongkrak Ekonomi Lokal
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya penguatan pendidikan karakter dan pengawasan terhadap pelajar. Taman Makam Pahlawan, yang seharusnya menjadi tempat menghormati jasa pahlawan, justru menjadi saksi bisu aksi tak terpuji yang mencoreng dunia pendidikan. Masyarakat berharap kejadian serupa tidak terulang, dengan peran aktif dari sekolah, keluarga, dan komunitas untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif.
Pewarta : IF
